Friday, November 3, 2023

Keep Calm (4)

 (sambungan)

Dalam menghadapi serangan masalah beruntun kita akan terpancing untuk sibuk melakukan segala sesuatu tanpa pikir panjang dan akan terus kecewa apabila situasi tidak kunjung menjadi baik meski kita sudah mati-matian berusaha mengatasinya. Dalam situasi seperti itu bisa jadi hati kita terus berteriak sehingga membuat kita tidak lagi merasa tenang dan bisa berpikir jernih. Kita seringkali lupa bahwa sebenarnya kita harus mengambil waktu untuk diam lalu mendatangi Tuhan. Duduk diam di hadiratNya untuk mendengar suaraNya, menikmati kedekatan terhadap Tuhan yang sangat mengasihi kita, menyerahkan segala permasalahan kita ke dalam tanganNya dan mengijinkan kehendak dan rencanaNya turun atas kita, karena itulah yang terbaik.

Jangan pernah lupa bahwa Tuhan sanggup menghadirkan kelegaan (Matius 11:28), bahkan menggendong, menanggung dan memikul dan menyelamatkan kita sampai kapanpun. "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4). Kita bisa lupa akan semua ini apabila kita membiarkan diri kita dikuasai rasa takut dan panik. Kita lupa bahwa di atas segalanya, ada Tuhan yang berkuasa lebih dari apapun di dunia ini. Kita lupa bahwa ada Tuhan yang kuasanya tak terbatas melebihi kemampuan kita yang terbatas, bahwa kebesaranNya melebihi masalah sebesar apapun.

Sekali lagi mari kita lihat lagi suara Tuhan: "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!" (Mazmur 46:11) dan resapi dalam-dalam kata Yeremia "Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN." (Yeremia 3:26). Saat badai menerpa, diamlah dan arahkan pandangan kepada Tuhan. Dalam menghadapi serangan masalah, akan sangat mudah bagi pikiran kita untuk merasa seolah-olah semua janji Tuhan seperti terasa sangat jauh dari jangkauan kita, atau sangat lambat datangnya. Tapi terus ingatkan jiwa kita, bahwa meski saat ini kita masih berhadapan dengan ketidakpastian, ada saat dimana kita harus menunggu disertai harapan yang tetap menyala. Teruslah menanti-nantikan Tuhan, dan itu tidak pernah sia-sia. Ada banyak kuasa luar biasa yang disediakan Tuhan kepada anak-anakNya yang terus tekun menanti-nantikanNya.

(Bersambung)

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...