Saturday, December 3, 2022

Tanpa Kasih, Sia-Sia (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: 1 Korintus 13:1
========================
"Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing."


Drum selalu merupakan alat musik yang menarik buat saya. Satu set perangkat dari sekumpulan bentuk-bentuk yang kalau dipukul bisa menimbulkan bunyi yang akan membuat sebuah lagu menjadi sangat berbeda bunyinya. Bisa menghasilkan beat yang membuat tubuh kita bergoyang mengikuti irama. Di tangan orang yang berbeda, bunyinya bisa berbeda. Beda tipe lagu, pukulannya pun berbeda.

Anak saya meski perempuan tampaknya mulai tertarik pada drum. Berulang kali ia menyusun beberapa mainannya yang bisa bunyi kalau dipukul, dan ia meminta saya menggantung garpu dan sendok untuk menghasilkan bunyi denting. Kalau ada satu set drum di depannya saya yakin ia bisa betah lama menabuhnya. Pukulannya tentu saja masih acak,  belum berirama, karena ia masih kecil dan belum paham soal ketukan apalagi teknik bermain. Tapi di tangan yang ahli, drum yang sama itu tentu bisa menghasilkan bunyi yang melengkapi keindahan sebuah komposisi. Drum yang sama bisa enak didengar, tapi bisa pula hanya mengeluarkan kebisingan tanpa makna sama sekali.

Hari ini saya tergerak untuk melanjutkan lebih jauh tentang apa yang sudah saya sampaikan dalam renungan terdahulu, mengenai kasih dari apa yang ditulis oleh Paulus untuk jemaat Korintus. Kita semua tentu sadar akan betapa besarnya kasih Allah pada kita dan saya yakin kita pun menyadari bagaimana kasih bisa berperan besar dalam kehidupan ini. Dalam renungan kali ini kita akan melihat lebih lanjut kasih seperti apa yang sebenarnya mampu membuat perbedaan itu seperti yang dinyatakan Paulus dalam 1 Korintus 13.

Pertama, mari kita lihat seperti apa peran kasih itu.

"Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing." (1 Korintus 13:1).

Paulus mengatakan, meski dia bisa berkata-kata dengan berbagai bahasa yang ada di dunia ini bahkan bahasa malaikat sekalipun, tapi jika ia tidak memiliki kasih terhadap orang lain, maka ia tidak lebih dari bunyi gong dan canang tanpa makna, yang hanya mengeluarkan berbunyi tapi tidak punya arti apa-apa. Lalu kita lihat ayat berikutnya.

"Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna." (ay 2).

Jika anda membaca Alkitab, anda tentu tahu bahwa Paulus adalah seseorang yang diberkati dengan begitu banyak karunia. Dia memiliki karunia bernubuat, dia punya pengetahuan yang sangat dalam mengenai rahasia surgawi, dan tentu saja, Paulus adalah sosok yang memiliki iman yang kuat., yang teruji hingga akhir hayatnya.

Dalam ayat 2 di atas ia menyebutkan iman seperti yang digambarkan Yesus, dimana iman yang sebesar biji sesawi saja akan mampu memindahkan gunung untuk tercampak kelaut seperti yang bisa kita baca dalam Matius 21:21 dan Markus 11:23. Iman yang sempurna yang bisa memindahkan gunung.Tidakkah semua itu luar biasa? Lalu, mungkinkah orang yang memiliki karunia selengkap itu dikatakan tidak berguna? Tapi Paulus menekankan, bahwa sehebat apapun orang itu, sebesar apapun kemampuan rohani seseorang, mereka tetap saja tidak berguna apa-apa jika tidak mempunyai kasih.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker