Wednesday, December 14, 2022

Penderitaan (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: 2 Korintus 1:8-9a
============================
"Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati."


Apakah anda termasuk penyuka karya-karya William Shakespeare? Shakespeare tidak diragukan lagi merupakan pujangga dan penulis terbesar dalam sejarah literatur Inggris bahkan dunia. Ia hidup pada pertengahan tahun 1500-an sampai awal 1600-an. Ia sudah sangat lama tiada lagi di dunia ini, tapi karya-karyanya masih dikenang orang hingga sekarang. Film dan teater masih terus menampilkan karya-karya terkenalnya. Beberapa judul tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, diantaranya Midsummer Night's Dream, Hamlet dan tentu saja drama percintaan yang berakhir tragis: Romeo and Juliet.

Selain karya-karyanya monumental dan abadi, ada banyak pula quote atau kutipan kalimat yang terkenal sepanjang masa. Salah satunya: "To be or not to be, that is the question." Quote ini berasal dari naskah Hamlet.

Banyak yang mengira kalimat ini mengacu pada kebingungan orang untuk melakukan sesuatu atau memilih/memutuskan sesuatu. Tidak terlalu salah, tapi lebih tepatnya kalimat ini sesungguhnya mengacu kepada kepedihan yang dirasa sang tokoh utama yang mengarahkannya pada dua pilihan, apakah ia mau terus hidup atau tidak. Pangeran bernama Hamlet merasakan kepedihan luar biasa sewaktu pamannya membunuh ayahnya, dan menikahi ibunya. Begitu sakit dan perih rasanya, hingga ia sempat berpikir haruskah ia terus hidup ("to be") atau mengakhiri saja hidupnya, ("or not to be").

Apakah anda pernah atau mungkin sedang merasakan rasa sakit dan penderitaan yang begitu berat yang sepertinya tidak lagi kuat untuk ditanggung? Ada kalanya kita merasakan rasa sakit yang tidak terperikan, begitu perihnya sehingga kita mulai merasa putus asa dan perlahan mulai kehilangan harapan. Ada banyak orang yang memilih seperti Hamlet, yaitu mengakhiri hidupnya karena tidak tahan lagi menderita. Orang memilih jalan pintas yang fatal, mengakhiri hidupnya berharap mereka bisa segera terbebas dari rasa sakit, dan itu tentu karena mereka merasa tidak lagi punya harapan. Di jaman seperti sekarang, hal seperti itu semakin sering kita baca di berita. Padahal keputusan seperti itu justru akan membawa penderitaan yang lebih menyakitkan lagi untuk selamanya, dan akan sangat menyiksa yang ditinggalkan.  Apakah mereka tahu konsekuensinya? Harusnya sih tahu, tapi kehilangan harapan sementara rasa perih tidak lagi kuat untuk ditanggung membuat orang bisa melakukan itu. Karenanya penting bagi kita untuk memastikan bahwa kita tetap punya harapan, bukan kepada hal-hal yang tidak cukup kuat di dunia ini melainkan kepada Tuhan.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker