Wednesday, December 7, 2022

Menghindari Jalan Buruk (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: Amsal 4:15
==================
"Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus."

 

Dalam berkendara, terutama bagi yang menggunakan roda dua, kondisi jalanan harus benar-benar diperhatikan kalau tidak mau kendaraan jadi kena masalah atau malah bisa membuat pengendaranya celaka. Jalan berbatu-batu akan merusak ban, jalanan berpasir bisa membuat motor selip sehingga membuat kita terjatuh. Apalagi kalau jalanan berlubang. Terperosok dalam lubang itu runyam urusannya. Yang roda dua bisa terpelanting, mobil bisa mengalami patah as atau kerusakan pada kolong mobil kalau lubangnya cukup dalam. Jalanan bisa sepertinya tampak mulus, tapi jebakan lubang bisa saja ada di sana. Kalau kita berkendara dengan awas, maka kita bisa menghindari bagian-bagian yang rusak di jalan dan bisa mencapai tujuan dengan aman dan selamat. Sebaliknya kalau melamun, sambil menggunakan hp, tidak fokus, sambil ngobrol, mengantuk, lagi memikirkan sesuatu atau kurang awas karena hal-hal lain, maka kerugian bisa datang pada kita. Cedera, atau bahkan hal-hal yang lebih parah bisa saja kita alami.

Kalau ada lubang menganga di tengah jalan, anda tentu tidak akan cuek menabrak lubang tersebut melainkan menghindarinya sedapat mungkin bukan? Saya yakin tidak ada seorangpun yang akan dengan sengaja mengarahkan kendaraannya ke lubang, apalagi kalau lubangnya besar. Polisi tidur saja pasti kita usahakan untuk hindari, minimal kita lalui dengan pelan-pelan supaya aman.  Ada banyak 'pulau', 'lembah' dan 'gunung' di jalan, yang bisa membahayakan. Apalagi kalau lubang tertutup genangan air saat musim hujan. Belum lagi paku, yang meski kecil tapi bisa mendatangkan celaka kalau terlindas.

Kalau dalam urusan berkendara di jalan raya demikian, dalam kehidupan ini pun ada begitu banyak "lubang" yang siap menelan kita. Kalau kita memperhatikan betul setiap langkah, kita seharusnya bisa menghindarinya. Tapi saat kita lengah atau tidak hati-hati, kita bisa masuk ke dalam lubang dan kemudian diperangkap dosa.

Seringkali kita begitu lemah menghadapi perangkap-perangkap dosa yang terpasang di depan kita. Sedikit saja terlihat nikmat, kita akan terjebak, atau malah dengan "sukarela" dan "sukacita" masuk ke dalam perangkap. Kita tidak menganggapnya bahaya, tidak menganggapnya lubang yang harus dihindari dan berkompromi.Hanya karena kesenangan sesaat kita seolah menggadaikan keselamatan kekal yang sudah dianugerahkan kepada kita.

Begitu rentannya kita terhadap berbagai godaan. Keinginan daging begitu mudah menguasai diri kita. Berbagai peringatan lewat hati nurani, lewat roh dan sebagainya kita abaikan demi kenikmatan yang sesaat saja. Satu dua kali mungkin kita tidak merasa apa-apa, tapi dosa punya tendensi untuk terus berlanjut dalam eskalasi yang lebih luas apabila kita masuk dalam jebakannya. Dan pada suatu ketika kita harus menanggung konsekuensi kerugian akibat tidak awas terhaap lubang jebakan dosa itu.

Karena itulah Paulus mengingatkan kita untuk sadar. Bukan sadar ala kadarnya tetapi ia menyebutkan agar kita sadar sebaik-baiknya. "Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!" (1 Korintus 15:34).

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker