(sambungan)
Demikian pula dalam hal menjaga pergaulan kita. "Janganlah kamu sesat. Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33) Ini bukan berarti bahwa kita harus memusuhi orang lain, tetapi kita harus berhati-hati agar jangan sampai bukannya membawa orang untuk bertobat, tetapi malah kita yang terpengaruh lalu mengikuti jalan-jalan mereka yang sesat dan jahat. Pergaulan yang buruk merupakan salah satu pintu masuknya dosa yang paling utama. Karena itulah kita harus benar-benar memperhatikan dengan siapa kita bergaul agar kita tidak terjatuh lewat pergaulan dengan orang yang salah.
Selain itu, kita tidak boleh gegabah dan merasa diri kita pasti aman, karena firman Tuhan berkata: "Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12).
Sangatlah baik jika kita bisa memberi pengaruh yang baik kepada mereka yang sesat sehingga bisa bertobat, tapi jangan sampai malah kita yang terpengaruh untuk mengikuti jalan-jalan mereka. Dan alangkah baik pula apabila kita awas dan peka dalam menyikapi setiap langkah. Untuk itu kita memerlukan hikmat dari Tuhan untuk bisa peka terhadap mana jalan yang benar dan mana yang sesat. Lihatlah apa kata Tuhan berikut: "Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya...Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak. Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung." (Amsal 4:6,10-12).
Berdoalah dan mintalah hikmat Tuhan. Dan seiring dengan itu, tetaplah peka untuk mendengar peringatan Roh Kudus dalam diri anda. Terus dalami Firman Tuhan, kenali mana yang benar dan mana yang salah, mana yang berkenan dan mana yang dianggap sebagai kejahatan di mata Tuhan. Teruslah berjaga-jaga dengan kesadaran penuh, dengan sepenuh hati, dengan sungguh-sungguh. Jika ada jalan yang jahat terbentang di depan anda, lengkap dengan segala jebakan yang dikemas dengan indah penuh kenikmatan, hindari dan larilah dari sana. Perhatikan betul jalan kita dalam hidup ini. Teruslah berjalan di jalur yang benar agar kita tidak harus kehilangan segala yang telah dianugerahkan Tuhan bagi diri kita. Masa depan yang indah terbentang luas bagi kita, janji Tuhan yang begitu indah sudah dipersiapkan. Mari genapi rencana Tuhan dan jangan berakhir celaka di dalam lubang.
Hindarilah lubang-lubang jebakan dalam perjalanan agar selamat sampai tujuan
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh

Home »Unlabelled » Menghindari Jalan Buruk (3)
Friday, December 9, 2022
Menghindari Jalan Buruk (3)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:

Tuhan Memberkati!

Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Bersiap Menjelang Natal
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment