Tuesday, October 25, 2022

Raja Hizkia (3)

webmaster | 9:00:00 PM |

 (sambungan)


Raja Hizkia mencatat begitu banyak kegemilangan dalam karirnya. Mari kita lihat seperti apa. Adalah ia yang yang membuka pintu-pintu Rumah Tuhan dan memperbaikinya serta mendatangkan para imam kesana (2 Tawarikh 29:3-4). Ia meremukkan tugu-tugu berhala, menebangnya dan menghancurkan ular tembaga dimana pada masa itu orang Israel membakar korban bagi ular ini sebagai bentuk penghormatan. Dalam melawan bangsa yang memerangi mereka, Hizkia mengandalkan Tuhan (2 Tawarikh 32:1-23, 2 Raja Raja 18:1-19). Betapa hebatnya portofolio raja Israel yang satu ini.

Sayangnya, ditengah kelimpahan berkat Tuhan yang selalu menyertainya, Hizkia jatuh dalam sikap angkuh  menjelang tahun-tahun terakhir pemerintahannya. Dalam 2 Tawarikh 32:24, ia menderita sakit sampai hampir mati dan meminta Tuhan menyembuhkannya. Ia pun mendapatkan kesembuhan dari Tuhan. Tapi bukannya bersyukur, ia malah terjebak menjadi sombong. Akibatnya Tuhan pun marah. Hampir saja Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka Allah karena kesalahan raja mereka Hizkia. Alkitab mencatatnya seperti ini: "Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh, sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka." (2 Tawarkih 32:25).

Untunglah Hizkia cepat sadar akan keangkuhannya sehingga murka Allah tidak sampai menimpa bangsa yang dipimpin Hizkia pada masa pemerintahannya (2 Tawarikh 32:25-26). Bukan saja Tuhan mengampuni dan menjauhkan murkanya segera setelah Hizkia dan rakyatnya berbalik merendahkan diri, Tuhan pun kemudian memberkati Hizkia dengan kekayaan dan kemuliaan yang sangat besar yang segera ia pakai untuk memakmurkan bangsanya. Kisah yang hampir berakhir tragis karena dosa kesombongan pun akhirnya happy ending.

Selanjutnya mari kita lihat cerita raja lain, yaitu raja Nebukadnezar dari kitab Daniel. Nebukadnezar sebagai raja juga memiliki kekuasaan dan keagungan. Sayang sekali ia lupa dari mana semua itu berasal. Saat ia tengah berjalan di atap istana, "berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?" (Daniel 4:30). Perhatikan sikap angkuh yang menguasai hatinya lewat ucapan yang memegahkan dirinya sendiri.

Dan akibatnya pun fatal. Belum habis ia bicara, tiba-tiba terdengarlah suara dari langit. "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu; engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!" (ay 31-32).

Tidak makan waktu lama, bentuk hukuman mengerikan itu pun langsung turun.  "Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung." (ay 33). Hukuman ini jatuh kepadanya bukan hanya sebentar saja tapi harus ia jalani selama tujuh musim.

Untunglah ia memiliki sikap yang benar setelah hukuman itu. Ia segera sadar dan mengakui kebesaran Tuhan. Bentuk pengakuannya atas kesalahannya tertulis jelas dalam ayat selanjutnya.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker