Sunday, October 23, 2022

Raja Hizkia (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: Amsal 8:13
=======================
"Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat."


Saya ingat pengalaman saya saat mewawancarai seorang musisi legendaris, termasuk satu dari sedikit living legend yang sudah aktif bermusik dan menjadi bagian sejarah musik sejak awal 60an. Pada waktu itu saya dapat kesempatan mewawancarainya hanya berjarak sejam dari saat ia tiba di sebuah hotel di Jakarta dan check in. Saya membayangkan ia pasti sangat lelah dan kemungkinan mengalami jet lag. Tapi namanya jadwal, kesempatan emas itu tentu tidak boleh saya sia-siakan.

Saat melakukan wawancara, ia memang terlihat lelah. Tapi menurut saya ia menjawab semuanya dengan baik. Ia tidak asal-asalan, ia merespon, menjawab disertai senyum ramah. Saya kagum dengan kerendahan hati dan kebaikannya, karena ia bisa saja menolak dengan alasan sudah terlalu lelah. Saya pasti bisa mengerti itu.

Pada keesokan harinya saya bertemu lagi dengannya di lobby. Ia sedang berdiri disana ngobrol dengan musisi lain. Ketika mata kami bertabrakan, ia langsung menyapa dan memanggil saya. Setelah saya hampiri, ia berkata kira-kira begini: "I want to say sorry, because last night I was having jet lag. I'm sorry if the interview went bad." Saya kaget dan tertegun. Menurut saya, wawancara saya bersamanya di malam sebelumnya itu sangat luar biasa. Jauh dari buruk, jauh dari seadanya. Tapi tampaknya ia kepikiran setelah ia kembali segar setelah istirahat sehingga ia merasa  harus minta maaf. Seorang legenda sepertinya, yang sudah menorehkan tinta emas selama lebih dari 50 tahun berkarir, sangat terkenal dan menjadi inspirasi dari generasi-generasi setelahnya, bisa sampai se ramah dan se rendah hati itu, wow.. itu membuat saya tertegun.

Ada seribu satu, bahkan jutaan alasan yang bisa membuatnya sombong, tapi ternyata, perjalanan hidupnya yang penuh kesuksesan itu tidak membuatnya menjadi lupa diri. Ia tetap membumi dan ramah pada semua orang. Saya bukanlah wartawan media terkenal, internasional atau besar. Tapi ia bisa tetap bersikap ramah, bahkan masih ingat wajah saya yang mewawancarainya pada saat ia jetlag. Di lobby itu, dia pun bercerita banyak soal pengalamannya seperti seorang teman saja. Sungguh luar biasa. Bagi saya, itu adalah salah satu momen paling mengesankan dalam hidup saya.

Saat artis sekaliber dirinya bisa rendah hati dan ramah seperti itu, rasanya ironis sekali melihat sebagian artis lainnya yang masih baru tapi sombongnya sudah minta ampun parahnya. Saya sudah bertemu dengan banyak artis model seperti ini di negeri kita. Bukan saja gayanya arogan, tapi tidak jarang omongannya pun sangat tinggi dan berisi banyak kebohongan. Tapi biarlah, mereka sendiri  yang rugi karena apa yang mereka lakukan sesungguhnya tidak berkenan di hadapan Tuhan dan salah-salah, kesombongan seperti itu akan merugikan mereka sendiri.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker