(sambungan)
Tuhan menciptakan kita menurut gambarNya sendiri itu punya tujuan, dan tujuan itu adalah agar kita dapat mengenal dan menanggapiNya. Dia membangun unsur-unsur dalam kepribadian kita yang selaras dengan kepribadianNya. Kita mempunyai pemikiran untuk mengerti dan menanggapi pemikiranNya, we have emotions to grab His emotions, kita juga punya kehendak untuk menanggapi kehendakNya. Jika tidak, Tuhan tidak akan merasa perlu untuk membuat kita menjadi mahluk mulia, ciptaanNya yang teristimewa lewat rupa dan gambarNya sendiri. Tuhan bahkan membuka diri untuk dikenal, dan menawarkan kepada kita kemampuan untuk bersahabat akrab atau bergaul karib denganNya. Kalau kita menyadari ini, apakah pantas kita mengeluhkan kekurangan kita dan tidak mensyukuri betapa istimewanya, betapa dahsyat dan ajaibnya kita diciptakan?
Saya sendiri terkadang merenung, apa ya yang Tuhan pikirkan ketika Dia menciptakan saya secara istimewa dan menyusun rancangan yang indah buat hidup saya? Seperti halnya Daud, saya mungkin tak akan pernah tahu, karena apa yang ada dalam rencana Tuhan bagi setiap kita mungkin sulit untuk bisa kita pahami. Tetapi setidaknya, maukah kita menyadari betul bahwa kita diciptakan secara khusus sebagai ciptaanNya yang teristimewa dan berhenti hanya memandang kekurangan-kekurangan kita untuk kemudian fokus dan bersyukur kepada apa kelebihan yang ditanamkan Allah sejak semula ketika Dia menciptakan kita? Jika kita menyadari hal ini dengan baik, kita akan mampu menyadari kebaikan Tuhan dalam diri kita, dan disaat itulah kita baru bisa menggali potensi-potensi yang ada untuk kemudian dipergunakan untuk menjalankan panggilan kita masing-masing dengan memuliakan Tuhan di dalamnya.
Daud melihat segala yang indah dalam dirinya sebagaimana ia diciptakan Tuhan. Ia menggambarkannya sebagai "dahsyat dan ajaib." Bagaimana kita memandang diri kita hari ini? Apakah jiwa kita sudah benar-benar menyadari betapa dahsyat dan ajaibnya, betapa istimewanya kita, atau jiwa kita masih setengah sadar atau jangan-jangan sama sekali tidak sadar? Apakah kita bersyukur atau masih terus mengeluhkan apa saja yang kita rasa kurang dari diri kita?
Yang pasti, Tuhan menganggap kita sangat istimewa. Begitu istimewanya sehingga bukan saja kita dibuat menurut citraNya, bukan saja Dia menghembuskan nafasNya agar kita hidup, tapi keselamatan pun Dia berikan kepada kita atas dasar kedahsyatan kasihNya lewat Kristus.
Marilah kita merubah cara pandang kita terhadap diri sendiri. Sadarilah bahwa siapapun anda, anda adalah ciptaanNya yang istimewa, indah, mulia dan berharga. Anda dan saya adalah karya orisinil Tuhan, Sang Maestro Yang Agung. Hari ini, mari kita bersyukur atas siapa anda dan saya hari ini dengan segala yang Tuhan sudah berikan pada kita masing-masing.
Pastikan jiwa kita menyadari benar-benar bahwa kita adalah ciptaanNya yang dahsyat dan ajaib
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » How We Look At Ourselves (3)
Wednesday, October 19, 2022
How We Look At Ourselves (3)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment