(sambungan)
Mari kita lihat ke 4 poin yang bisa kita pelajari dari kisah ini.
1. Tuhan membenci dosa, tetapi tidak membenci orang berdosa
Ada banyak pemahaman keliru mengenai hal ini, seperti yang muncul dalam pemikiran orang-orang yang berada di sana. Saat Yesus melihat dan menyapa, lantas menyatakan ingin berkunjung ke rumah Zakheus, orang-orang disana bergunjing tentang keputusan Yesus tersebut. Pemikiran seperti ini masih ada di benak banyak orang bahkan hingga hari ini, yaitu membenci orangnya, bukan dosanya.
Padahal siapa kita ini? Bukankah kita pun manusia berdosa yang masih terus berproses untuk terus semakin serupa dengan Kristus hari per hari? Bukankah kita pun ingin diampuni dan dibantu hingga bisa mentransformasi diri dari gelap menuju terang? Kalau begitu, kenapa kita justru merasa berhak membenci sesama kita? Hindari dan bencilah dosa supaya kita juga tidak melakukannya, tapi jangan benci orangnya karena mereka pun dikasihi Tuhan, dan Tuhan ingin mereka selamat, seperti halnya keinginan Tuhan pada kita.
Tuhan membenci dosa, tapi mengasihi orang-orang seperti ini dan semua manusia tanpa terkecuali. Justru untuk orang-orang yang berdosa seperti kitalah Yesus rela turun ke dunia dan menanggung semuanya demi membebaskan kita. Semua karena kasihNya yang begitu besar kepada kita. Yesus berkata: "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (ay 10). Pada saat berbeda Yesus juga menyatakan: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit...Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (ay 12-13). Selain itu Yesus juga berkata "..sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya." (Yohanes 12:47).
Zakheus memang mengambil pilihan yang keliru untuk profesinya. Ia berbuat dosa sama seperti kita juga yang tidak luput dari kesalahan. Lihat bagaimana respon Yesus terhadapnya. Yesus tidak membenci Zakheus. Dan itu terbukti mendatangkan pertobatan dan keselamatan bagi Zakheus dan keluarga.
Respon kita untuk menyikapi dosa akan sangat menentukan. Apakah kita mau bertobat dan berhenti melakukannya atau masih terus memilih untuk menjalaninya. Zakheus mengambil pilihan tepat dengan melakukan pertobatan, dan ia dan keluarganya pun selamat. Tuhan akan, bisa dan rindu memberikan pengampunan tanpa memandang besar kecilnya dosa yang pernah ia perbuat. Jika kepada Zakheus kasih karunia Tuhan yang besar itu bisa turun, mengapa tidak pada kita? Selama kita mau mengakui kesalahan dan bertobat, maka saat itu juga pengampunan diberikan Tuhan dengan sambutan yang penuh sukacita.Tuhan siap menganugerahkan keselamatan kepada orang yang mau datang kepadaNya.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Belajar dari Kisah Zakeus (2)
Friday, October 28, 2022
Belajar dari Kisah Zakeus (2)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment