(sambungan)
Sebelum kita lanjutkan, mari kita lihat sedikit tentang orang Yahudi yang ada di Persia pada masa itu. Orang-orang Yahudi yang ada disana adalah keturunan dari orang Yahudi yang dibuang ke Babilon sebelumnya. Waktu itu orang Yahudi mendapat kesempatan untuk kembali ke tanah asal mereka, namun beberapa dari mereka memilih untuk terus menetap di Babilon. Setelah itu Babilon jadi bagian dari kerajaan Persia, dan orang-orang Yahudi memilih untuk tidak bercampur dengan suku-suku lainnya disana. Mereka mempertahankan adat, budaya juga kepercayaan mereka. Karena itulah mereka ini tidak disukai, dan sepertinya karena itu pula maka kemarahan Haman yang sebenarnya hanya pada Mordekhai merambat menjadi kepada seluruh bangsa Yahudi yang ada disana.
Kembali kepada kisah Haman, rasa bencinya menjadikannya jahat. Haman berencana membunuh semua orang Yahudi yang ada di sana. Tapi ada Ester, seorang wanita Yahudi yang dipilih menjadi istri sang raja. Ester kemudian membela bangsanya Yahudi, dan kejahatan Haman pun berbalik menimpanya. Pada akhirnya, orang Yahudi diselamatkan, sedang Haman kemudian dihukum mati di tiang yang sebenarnya dia persiapkan untuk Mordekhai. Seluruh hartanya menjadi milik Ester, dan Mordekhai kemudian menggantikan posisinya sebagai pejabat tertinggi di kerajaan itu.
Semakin orang berbangga atas kejahatannya, semakin dekat pula ia dengan kehancuran. Bermain-main dengan dosa itu seperti menggali kubur sendiri, dan saat kita melakukan kejahatan, maka kita sendiri pada akhirnya yang menuai badai. Kejahatan akan selalu menghasilkan kebodohan yang pada akhirnya menghancurkan pelakunya sendiri.
Kita harus benar-benar memastikan agar jangan sampai ada hal jahat dalam benak dan hati kita yang kemungkinan besar diawali dari rasa benci terhadap seseorang, apalagi kalau sampai merancang hal jahat. Memang ada saat dimana kejahatan seolah tampil berkuasa dan perkasa, itu bisa sangat menggoda kita untuk terjerumus ke dalam. Tapi ingatlah bahwa kejahatan tidak akan bertahan selamanya. Sebelum rasa benci timbul, lepaskan pengampunan terlebih dahulu. Selain itu akan membawa kita jauh dari kejahatan di mata Tuhan, hidup tanpa rasa benci pun akan menjauhkan kita dari berbagai macam sakit, kepedihan, penderitaan dan lain-lain yang akan sangat memberatkan hidup kita.
Dibalik setiap kejahatan ada benih kehancuran yang pada suatu ketika akan berbalik menjerat pelakunya
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Menjerat Diri Sendiri (3)
Saturday, October 22, 2022
Menjerat Diri Sendiri (3)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment