Thursday, October 6, 2022

Korah (2)

webmaster | 9:00:00 PM |

 (sambungan)

Mari kita lihat kisah Korah lebih dalam. Korah sebenarnya pada mulanya merupakan seorang pemimpin yang cukup berpengaruh di masa ketika Israel keluar dari Mesir. Seperti halnya orang Lewi lainnya, Korah dipercaya untuk melakukan pekerjaan pada Kemah Suci Tuhan, bertugas bagi umat untuk melayani mereka. Dengan status seperti itu dengan sendirinya Korah mendapat kepercayaan yang lebih tinggi di banding orang Israel lainnya.

Itu adalah sebuah kehormatan yang seharusnya disyukuri dan ditanggungjawabi dengan sungguh-sungguh. Sayangnya tidaklah demikian. Korah terperosok dalam dosa pemberontakan. Ia menjadi lupa akan hakekat kepercayaan yang telah diberikan Tuhan kepadanya setelah sukses. Ia menghargai dirinya sendiri secara berlebihan dan kemudian gagal untuk mengenal batasan yang telah ditetapkan Tuhan baginya. Ia lupa kepada apa yang menjadi garis tugasnya dan menjadi angkuh.

Korah merencanakan makar, "mengajak orang-orang untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan." (Bilangan 16:1-2). Mengapa ia memberontak? Karena ia merasa dirinya hebat diatas orang lain dan haus akan jabatan. Mereka ini adalah orang-orang yang merasa iri kepada Musa. Musa sempat menegur mereka: "Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka, dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?" (ay 9-10). Kesombongan Korah dan pengikut-pengikutnya membuat mereka lupa bahwa yang mereka lawan sebenarnya bukanlah Musa dan Harun saja melainkan Tuhan yang telah menggariskan langsung seperti apa mereka harus berjalan.

Lantas Musa mengajak bangsa Israel untuk melihat siapa yang benar. "Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri: jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN. Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN." (ay 28-30).

Dan yang terjadi selanjutnya sangat mengerikan. Murka Tuhan turun atas mereka dan kebinasaan pun menimpa mereka. "Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka. Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu." (ay 31-33). Hal ini kemudian disinggung kembali pada bagian lain. "tetapi bumi membuka mulutnya dan menelan mereka bersama-sama dengan Korah, ketika kumpulan itu mati, ketika kedua ratus lima puluh orang itu dimakan api, sehingga mereka menjadi peringatan." (Bilangan 26:10).

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker