Thursday, October 20, 2022

Menjerat Diri Sendiri (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: Amsal 5:22
=================
"Dosa orang jahat bagaikan perangkap yang menjerat orang itu sendiri." (BIS)

Kebanyakan orang ingin hidup di dalam negara demokratis. Tidak dipimpin oleh pemimpin yang otoriter, represif dan tiran. Maka seharusnya kita bersyukur karena tinggal di negara demokratis. Sayangnya, kondisi demokrasi yang harusnya bisa mendorong bangsa ini untuk maju ternyata masih gagal dipahami banyak orang. Mereka ini mengira bahwa demokrasi yang prinsipnya menjamin kebebasan itu membuat mereka bebas berbuat apa saja, bicara apa saja, teriak apa saja, berekspresi apa saja, tak peduli apakah yang mereka teriakkan itu pantas, layak atau menyinggung orang lain. Jumlah mereka ini tidaklah terlalu banyak, tapi efek gangguannya signifikan. Kalau ditegur mereka berteriak anti demokrasi, kalau dibiarkan bukan saja membuat bangsa ini susah maju, tapi bisa mendatangkan banyak masalah yang nantinya butuh waktu lama untuk diperbaiki. Apalagi di jaman sosial media, siapapun merasa bisa bicara seenaknya, tidak lagi punya sopan santun, tata krama atau kepantasan.

Maka kita melihat ada banyak orang yang melakukan penghinaan di sosial media. Mungkin mulanya hanya ingin sinis, nyinyir dan satir. Tapi mereka lupa bahwa saat perilaku seperti itu diteruskan, itu bisa menimbulkan rasa benci. Celakanya, ada banyak pula pihak yang memancing tumbuhnya kebencian di kalangan pengikut mereka demi agenda pribadi, tanpa memikirkan dampaknya yang bisa memecah-belah keutuhan bangsa. Dan, saat rasa kebencian itu timbul dan bertumbuh, berbagai kerusakan pun akan mulai terjadi. Kenapa? Karena saat kita dikuasai kebencian, kita tidak lagi bisa berpikir jernih dan rasional, dan dosa pun akan masuk, menguasai dan melakukan tugasnya. 

Menariknya, kebencian ini seringkali bisa menjadi bumerang bagi pelakunya. Mereka yang melepaskan 'peluru' untuk menyerang orang, tapi itu akan mengenai dirinya sendiri. Mereka memasang jerat, tapi kemudian yang terjerat dia sendiri. Mulanya bersikap seolah paling hebat dan paling benar, nanti kalau sudah terkena senjata makan tuan baru sibuk minta maaf dan bela diri, tapi biasanya semua hanya akan menjadi terlambat. Penyesalan tinggal penyesalan. Dan sekali lagi, itu seringkali timbul dari rasa benci.

Saya percaya bahwa tidak ada satupun ajaran di dunia ini yang melegalkan kebencian. Dan bagi kita, teguran mengenai kebencian itu sangatlah keras. Lihatlah salah satu ayat yang menyatakan hal ini. "Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya." (1 Yohanes 3:15).

Tidak usah bicara soal menyebar kebencian dulu, sekedar menyimpan kebencian terhadap orang lain saja, itu sudah disamakan dengan pembunuh manusia. Apa cuma bicara soal pembunuhan karakter saja? Tidak juga, karena pada intinya, siapapun yang membenci sesama, itu dianggap sama dengan pembunuh. Sama dengan killer, atau murderer. Ayat ini dalam versi NKJV berbunyi begini "Whoever hates his brother is a murderer, and you know that no murderer has eternal life abiding in him."  

(bersambung)



No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker