Monday, October 17, 2022

How We Look At Ourselves (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: Mazmur 139:14
====================
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."


Bagaimana anda memandang diri anda hari ini?  Puji Tuhan jika anda melihat hal-hal baik yang Tuhan sediakan bagi anda. Kesehatan, kemampuan berpikir dan bertindak atau bekerja, kelengkapan organ tubuh, bakat, talenta dan sebagainya, dan juga apa adanya diri anda secara fisik. Pada kenyataannya banyak orang yang lebih tertarik untuk melihat segala kekurangan mereka ketimbang memperhatikan kelebihan atau segala yang baik yang mereka punya. Lalu terbiasa pula mengeluhkan kekuangan dibanding bersyukur akan apa yang ada. Hidung terlalu pesek, pipi kurang montok, alis terlalu tipis, mata kurang gede, rambut, warna kulit, ada banyak yang bisa dikeluhkan. Padahal apa yang menurut kita kurang baik belum tentu sama di mata orang.

Ada sebuah fenomena unik yang saya dapati saat saya sementara tinggal di Swedia. Kalau di Indonesia ingin kulit yang putih, orang di Eropa timur iri melihat warna kulit kita. Kita sibuk memakai segala sabun dan cream pemutih, iklan pemutih kulit dalam berbagai bentuk produk berjamur di segala media. Di Eropa sana, terutama di Swedia, mereka berusaha berjemur agar kulitnya lebih gelap kalau ada matahari. Bahkan bagi yang sanggup akan membeli mesin tanning supaya bisa tetap menggelapkan kulit meskipun sedang tidak ada matahari saat musim dingin.

Disini banyak yang merasa hidung kurang mancung, disana mereka berharap hidungnya jangan terlalu mancung supaya  tidak mudah patah saat beraktivitas, seperti yang sering terjadi pada pemain bola saat bertanding. Kita merasa kurang tinggi, mereka merasa terlalu tinggi sehingga harus menunduk kalau memasuki area yang tidak sepadan dengan tinggi mereka. Seorang teman sambil tertawa pernah berkata, bagaimana kita mau belajar untuk bersyukur kalau setiap hari kita diintimidasi berbagai iklan bahwa putih itu lah yang bagus. Parade iklan-iklan yang terus membombardir kita dari segala arah semakin lama semakin merusak paradigma dan cakrawala berpikir kita hanya demi produknya laku di pasaran. Memang benar, itu kita lihat tiap hari. Maka semakin lama semakin sulitlah bagi kita untuk memandang diri kita sebagai ciptaan Tuhan yang terindah dan teristimewa.

Pada suatu kali Daud merenung tentang dirinya lalu menyimpulkan sesuatu yang indah. "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." (Mazmur 139:14).

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker