Saturday, October 15, 2022

Belajar Motivasi Melayani Dari Paulus (3)

webmaster | 9:00:00 PM |

 (sambungan)

Paulus berkata: "Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku." (ay 34). Paulus sama sekali tidak mencari kesempatan untuk meraup keuntungan untuk diri sendiri bahkan sekedar pengganti tenaga, uang lelah dan sebagainya yang biasanya kita anggap wajar dan layak atas kerja kerasnya merintis serta melayani begitu banyak orang. Ia bahkan harus terus bekerja ditengah kesibukannya melayani untuk mencukupi kebutuhannya sendiri bersama rekan-rekan sekerjanya. Hebatnya bukan cuma untuk pelayanannya sendiri, tapi ia pun rindu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah..." (ay 35). Begitu katanya. Bukannya memperoleh penghasilan, bukan cuma sekedar memenuhi kebutuhan pelayanan, tapi ia bahkan sanggup membantu orang yang lemah dan kesulitan. Itu sangatlah luar biasa.

Apa pekerjaan Paulus? Dalam Kisah Para Rasul 18:3 kita bisa tahu bahwa Paulus bekerja atau berprofesi sebagai tukang kemah. Paulus tahu bahwa semua yang ia lakukan bukanlah untuk ketenaran, bukan untuk popularitas, kekayaan atau mengejar kepentingan lainnya untuk kepuasan diri sendiri, tetapi semata-mata untuk menyenangkan Tuhan dengan membawa jiwa-jiwa untuk bertobat dan mendapatkan keselamatan.

Bagaimana Paulus bisa punya sikap dan motivasi seperti itu? Jawabannya bisa kita lihat dalam Alkitab. "Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." (1 Korintus 10:31). Ia berkata, apapun yang kita lakukan, seharusnya itu diarahkan untuk memuliakan Tuhan dan bukan untuk mencari popularitas atau keuntungan-keuntungan pribadi. Mengapa? "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36).

Paulus mengarahkan pandangannya kepada Tuhan. Ia melakukan apapun dalam hidupnya setelah bertobat hanya dengan satu motivasi, yaitu untuk kemuliaan Allah. Bukankah segala sesuatu yang kita miliki semuanya berasal dari Tuhan? Tanpa Tuhan kita bukan siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya. Karena itulah sudah sepantasnya kita memuliakan Tuhan lewat segala talenta atau kemampuan yang telah diberikan kepada kita bukan untuk memegahkan diri sendiri atau motivasi-motivasi lainnya baik yang terselubung apalagi yang jelas-jelas kasat mata.

Lewat Paulus kita bisa melihat bagaimana sikap dan motivasi yang seharusnya kita miliki dalam melayani Tuhan. Kita harus waspada menjaga hati agar jangan sampai kita melakukan sikap, tindakan, keputusan yang berasal dari motivasi yang tidak lagi murni. Jangan sampai kita mencuri hak Tuhan dengan memanfaatkan kesempatan dalam pelayanan untuk memperkaya diri sendiri atau demi popularitas kita. Jangan pula kita lupa untuk memuliakan Tuhan dengan terus bersikap asal-asalan, malas atau tidak serius dalam melakukannya, hanya kalau kita berkenan, berhitung untung rugi dan sebagainya. Motivasi Paulus dalam melayani terbukti murni, dan ini adalah keteladanan yang sangat baik buat kita. Tidak peduli sehebat apapun kemampuan kita, seberapa panjang waktu yang sudah kita pakai untuk melayani, sikap hati hamba mutlak untuk dimiliki oleh para pelayan Tuhan.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker