Friday, May 5, 2017

Letak Kebahagiaan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Lukas 11:28
=====================
"Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."

Apa sebenarnya yang mendatangkan kebahagiaan? Jawaban orang bisa bermacam-macam. Punya rumah tangga harmonis, anak-anak baik, berbudi dan sukses, itu bikin orang bahagia. Saat pekerjaan lancar, hidup tak berkekurangan, semua tercukupi, itu bikin bahagia. Kesehatan baik, keluarga semua juga dalam keadaan tidak kurang suatu apapun, itu juga membahagiakan. Lalu bagi banyak orang yang mengikuti prinsip dunia percaya bahwa untuk menggantungkan kebahagiaan kepada harta kekayaan, status, jabatan dan sebagainya. Money can buy everything, demikian dunia mengajarkan kita. Tidak masalah dari mana dan bagaimana caranya, yang penting kita punya banyak uang, itu akan membuat kita berbahagia.

Berbagai iklan berlomba-lomba mengubahkan kita menjadi pribadi-pribadi yang konsumtif dan berfokus kepada penampilan luar. Ya, penampilan luar pun dianggap bisa memberikan kebahagiaan. Kita dipengaruhi untuk berpikir bahwa ulit hitam itu jelek, putih bening itu cantik. Rambut keriting itu jelek, rambut lurus itu cantik. Dengan gamblang iklan-iklan ini mendiskreditkan orang yang kulitnya gelap dan keriting semata-mata agar produknya dibeli. Beli ini itu akan membuat anda bisa memamerkan gigi dengan senyum sumringah seperti muka-muka dalam iklan. Uang, pangkat, status, jabatan, penampilan luar dan berbagai kemewahan mungkin pada awalnya bisa seolah memberikan kebahagiaan. Tetapi yang seringkali terjadi, pada suatu ketika kita akan menyadari betapa semu dan fananya semua itu. Ada banyak orang yang bergelimang harta tetapi hidupnya jauh dari rasa bahagia. Sebaliknya saya yakin anda pernah melihat atau mengetahui orang-orang yang hidupnya pas-pasan tetapi mereka merupakan keluarga yang harmonis penuh dengan sukacita. Uang ternyata tidak cukup kuat untuk menjamin kebahagiaan. Untuk sementara mungkin bisa jadi, tapi nantinya anda akan membuktikan bahwa itu semua hanya sebentar, atau bahkan malah membuat kebahagiaan makin jauh dengan datangnya konflik, rasa tidak aman, gelisah dan sebagainya.

Banyak pula orang yang menganggap bahwa kebahagiaan tergantung dari situasi yang kita hadapi. Jika ada masalah, itu artinya kita tidak bisa bahagia, ketika hidup nyaman, disanalah rasa bahagia itu ada.Masalah bisa datang kapan saja, dan tidak satupun dari kita yang mampu menghindar atau terlepas dari masalah-masalah itu selamanya. Memang tidak satupun dari kita yang suka berada di kelilingi masalah, tetapi akan ada saatnya kita harus siap berhadapan dengannya.  Kalau kebahagiaan digantung disana, betapa labilnya kebahagiaan kita. Sebentar bahagia, sebentar panik, sebentar senang, sebentar sedih. Jadi situasi pun bukan merupakan sumber kebahagiaan.

Saya bukanlah orang yang memiliki uang melimpah. Tapi saya memegang teguh jaminan Tuhan atas penyertaanNya. Dari pengalaman saya sendiri, selama Tuhan menyertai hidup saya, saya tidak perlu takut atau khawatir dan ragu dalam apapun. Itu nyata dan terbukti. Hingga hari ini nyatanya saya tetap bisa merasakan kebahagiaan. Pada saat-saat penting Tuhan selalu menunjukkan keberadaanNya sehingga saya dan keluarga tetap bisa melangkah dan mengalami Tuhan dalam begitu banyak kesempatan. Semua cukup, dan saya sangat menikmati yang namanya cukup dari Tuhan itu seperti apa. Luar biasa, semua patut disyukuri. Penyertaan dan perlindunganNya sungguh nyata, sehingga tidak ada alasan apapun mengapa saya tidak bahagia.

Dari Yesus sendiri kita sebenarnya sudah mendapatkan kunci untuk memperoleh kebahagiaan yang sejati. "Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Lukas 11:28). "Blessed (happy and to be envied) rather are those who hear the Word of God and obey and practice it!" Orang yang berbahagia adalah orang yang mau endengar Firman Tuhan, mematuhi dan melakukannya.

Dalam perumpamaan tentang penabur, Yesus mengatakan bahwa hati yang lembut akan membuat firman-firman Allah yang kita baca jatuh pada "tanah yang baik", yaitu bagian yang baik, lembut, gembur dan subur dalam hati kita, sehingga bisa bertumbuh dan berbuah disana. (Matius 13:8). Bagi kita yang mendengarkan Firman Allah dan mau memeliharanya untuk tumbuh subur di dalam diri kita, Firman-Firman itu akan bekerja membantu kita dalam menyikapi berbagai persoalan dan menghasilkan buah bagi sesama. Firman Tuhan di dalam diri kita bekerja untuk menyelidiki hati kita, melindungi diri kita, membantu kita dalam menyelesaikan masalah dan menguatkan atau menopang kita ketika lemah. Lewat Firman Tuhan kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dan mendengar suaraNya, mendapatkan pesanNya dan kemudian jawaban. Ada solusi, atas pertanyaan-pertanyaan mengenai kehidupan dan atas setiap permasalahan yang kita hadapi, ada janji-janji Tuhan, ada jaminan. Ada kuasa besar di balik setiap firman Tuhan yang bisa membuat kita tetap teguh tanpa kehilangan kebahagiaan atau sukacita meski tengah menghadapi situasi sulit. Pendeknya, Firman Tuhan menyediakan segalanya, sehingga tidak ada satupun yang bisa merampas sukacita atau kebahagiaan dari hidup kita selama kita berpegang erat kepadanya.
\
(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker