Saturday, May 13, 2017

Berjaga dan Berdoa

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 26:41
==================
"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Jika anda akan menghadapi serangan, apa yang akan anda lakukan? Anda tentu mempersiapkan diri dengan baik, menjaga wilayah anda dengan penuh kewaspadaan agar tidak disusupi atau diserang musuh. Sepasang mata, sepasang telinga yang awas, mewaspadai setiap sisi dan memastikannya agar tetap aman. Bersiap dan berjaga saja belumlah cukup, karena dalam keadaan seperti itu kita mudah kalut, kuatir, takut dan panik. Karenanya kita perlu sesuatu untuk menenangkan hati dan pikiran. Doa biasanya mampu kembali menyejukkan hati, membuat kita kembali tenang. Tapi dalam posisi sebaliknya, berdoa saja tanpa disertai kewaspadaan bisa membuat kita lengah.

Apakah kita sadar bahwa dalam hidup pun kita senantiasa beresiko mendapat serangan? Mungkin bukan dari manusia atau balatentara melainkan dari si jahat yang bisa melancarkan serangan dalam berbagai bentuk. Kalau hal-hal yang jelas jahat bisa kita hindari, bagaimana dengan godaan-godaan yang datang dalam berbagai bentuk atau kemasan yang menipu? Pada kenyataannya iblis suka memerangkap kita dalam dosa, dan itu seringkali dilakukan lewat hal-hal yang secara sepintas tampak menyenangkan. Sedap dan nikmat. Dia akan selalu mengaum mencoba untuk mencari titik lemah dan memangsa kita.

Kalau lewat cara terang-terangan tidak mempan, dia cukup pintar untuk mencoba mempengaruhi kita lewat hal-hal yang mungkin tidak terlalu kita pusingkan, alias dosa-dosa 'kecil' seperti yang saya sampaikan kemarin. Iblis akan selalu mencari celah lewat kelemahan kita, dan sebagai manusia kita selalu punya titik-titik lemah yang berpotensi menjadi pintu masuknya. Kita menghindari dosa-dosa yang jelas nyata tapi cenderung memberi toleransi untuk masuknya dosa-dosa yang kita anggap kecil dan menganggapnya sebagai sebuah kewajaran atau manusiawi. Padahal kalau itu terus kita biarkan, suatu saat ketika kita sadar, bisa jadi kita sudah sulit melepaskan diri dari jeratan dosa yang membinasakan.

Keinginan daging kita selalu menginginkan segala sesuatu yang enak, nikmat, nyaman dan menyenangkan. Sebaliknya keinginan Roh kerap dianggap sebagai sesuatu yang membatasi atau merusak kesenangan kita. Kita berpikir, sedikit melanggar untuk bersenang-senang seharusnya tidak apa-apa. Kan cuma sekali-kali saja.  Pikiran seperti itu sering hadir dalam benak setiap orang. Kita rasa itu wajar, padahal disanalah iblis sedang mengintip dan bersiap untuk menerkam kita hidup-hidup. Anda bayangkan apabila anda membiarkan ada celah yang tidak terawasi saat berjaga dari serangan, itu bisa sangat fatal. Sedikit saja celah yang kita buka bisa sangat berbahaya baik bagi kehidupan  yang sekarang maupun bagi keselamatan kekal.

Alkitab mengatakan bahwa seringkali dosa bukan datang secara tiba-tiba melainkan melalui sebuah proses yang berawal dari ketidakmampuan kita mengatasi keinginan-keinginan daging kita. Lihat ayat berikut: "..tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:14-15). Ayat ini secara jelas menggambarkan proses mulai dari masuknya dosa yang pada akhirnya melahirkan maut. Mulai dari cobaan lewat keinginan-keinginan sendiri, lantas terseret dan terpikat, dibiarkan terus hingga berbuah dan melahirkan dosa, dan saat dosa sudah lahir, maka maut pun menanti disana. Itu artinya kita harus benar-benar berhati-hati terhadap penyimpangan-penyimpangan kecil yang kita anggap sepele. Jangan sampai hal-hal kecil yang tidak kita perhatikan itu kemudian berbuah menjadi dosa yang melahirkan maut.

Apa yang harus kita perhatikan dengan sepenuhnya sudah disampaikan pada kita. Kita harus berusaha untuk sepenuhnya hidup dalam Roh dan bukan menuruti keinginan daging seperti yang dinyatakan dengan jelas dalam Roma 8:1-17. Mengapa? "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera." (Roma 8:6). Sepintas keinginan-keinginan daging memang terlihat menggoda lewat kenikmatannya, tetapi berhati-hatilah karena semua itu bisa melahirkan dosa berujung maut. "Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." (ay 13). Kita bisa melihat pula bagaimana hidup menurut daging dan Roh dalam Galatia 5:16-26.

Lalu bagaimana? Yesus sudah mengingatkan dengan tegas agar kita mewaspadai benar-benar keinginan-keinginan yang berasal dari daging ini. "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Firman Tuhan mengatakan kita harus berhati-hati, harus waspada, karena daging sebenarnya sangat lemah atau rentan terhadap godaan.  Terlebih karena keinginan daging justru bisa memikat kita lebih daripada roh. Pada saat roh kita kalah dibandingkan daging, maka berbagai hal jahat pun berpotensi menghancurkan kita.

Bagaimana caranya agar kita mampu mengatasi godaan-godaan dari kedagingan ini? Dari ayat ini kita bisa membaca bahwa metode yang diberikan Yesus adalah: "berjaga-jagalah dan berdoalah." Jangan hanya serius pada satu hal tapi mengabaikan yang lain, jangan cuma rajin berdoa tapi lengah berjaga-jaga. Sebaliknya jangan pula tekun berjaga-jaga tapi jarang berdoa. Bukan salah satu tetapi dilakukan bersama-sama. Berjaga-jaga, berdoa. Berdoa, berjaga-jaga. Itulah kunci utama agar kita tidak menyerah kepada jebakan si jahat yang seringkali masuk melalui berbagai keinginan daging kita yang lemah.

Marilah kita sadari pentingnya hal ini sekarang juga. Mulailah sejak awal membentengi diri kita dengan baik agar hari demi hari bisa kita lalui penuh kemenangan bersama Tuhan. Jangan lewatkan saat-saat teduh dimana kita bisa membangun hubungan yang terus lebih dalam dengan Tuhan. Jangan berhenti untuk terus membekali diri kita dengan Firman Tuhan yang hidup. Jangan menghindar tapi tetaplah biasakan diri untuk bersekutu bersama saudara-saudari seiman yang bisa saling menguatkan satu sama lain. Dan tetap libatkan Tuhan dalam apapun yang anda lakukan. Sadari pentingnya membangun komitmen yang kuat untuk hidup dalam Roh dan mewaspadai segala keinginan daging kita.

Ada potensi kerusakan akibat dosa meski sekecil apapun, waspadalah

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker