Friday, May 19, 2017

Jala Petrus (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Sifat tamak atau rakus tidak akan pernah membawa kebaikan. Bukan saja semua harta itu tidak bisa dibawa mati, tetapi itu akan mengarahkan pelakunya pada berbagai bentuk tindakan kejahatan. Bukannya untung tapi malah buntung. Harta ludes, keluarga berantakan, nama baik tercemar dan harus rela mendekam di balik jeruji tahanan untuk waktu yang lama.

Sebuah contoh ,menarik bisa kita lihat pada saat Yesus melakukan mukjizat atas Petrus ketika masih berprofesi sebagai nelayan dalam Lukas 5:1-11. Perikop ini secara umum kebanyakan dipakai untuk mengajarkan kita soal ketaatan agar bisa menerima berkat, mukjizat dan kuasa Tuhan. Tapi sesungguhnya ada hal menarik lainnya yang bisa kita teladani dalam hal kebaikan hati untuk berbagi.

Kisah ini sendiri sebenarnya sudah sagat tidak asing lagi bagi kita. Pada suatu hari Petrus tidak memperoleh seekor ikan setelah berlayar. Pada saat Yesus memakai perahunya untuk mengajar diatasnya, Yesus menyuruh Petrus untuk menolakkan perahunya lebih ke tengah dan menebarkan lagi jalanya. Sebagai seorang nelayan, tentu Petrus tahu kapan ia harus menebar jala dan dimana itu harus ia lakukan agar bisa mendapat banyak tangkapan. Tapi ketaatan Petrus teruji disini. Lihatlah apa katanya. "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."(Lukas 5:5).

Yang terjadi selanjutnya sungguh luar biasa mencengangkan! Alkitab mencatat seperti ini: "Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak." (ay 6). Bayangkan kalau Petrus punya sifat tamak, ia tentu akan rugi. Apa gunanya jala kalau koyak? Kalaupun ia tumpahkan di kapal, lama kelamaan kapalnya bisa tenggelam tertimbun ikan.

Ayat bacaan kita hari ini menyatakan apa yang terjadi setelahnya. "Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam." (Lukas 5:7). Ada dua hal yang bisa kita lihat dari bagian ini. Pertama, Petrus tidak tamak dan memanggil teman-temannya untuk berbagi tangkapan. Kedua, setelah cukup, mereka pun berhenti. Kalau mereka punya sikap tamak, mereka bisa saja bolak balik dari pinggir pantai ke tengah untuk menangkap ikan sebanyak mungkin. Bukankah semakin banyak ikan yang ditangkap semakin besar pula untungnya? Tapi dia tidak melakukan itu. Petrus berbagi berkat dengan teman-temannya dan ia pun tahu kata cukup, kapan ia harus berhenti.

Dalam suratnya untuk jemaat Korintus Paulus menuliskan hal yang penting untuk kita perhatikan. "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."(2 Korintus 9:6-7).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker