Tuesday, May 2, 2017

Dari Buruk Jadi Lebih Buruk (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Yesus beberapa kali mengatakan "jangan berbuat dosa lagi" secara langsung selain kepada si lumpuh yang Dia temukan di kolam Betesda. Misalnya seperti dalam kisah "perempuan yang berzinah" (Yohanes 7:53-8:11). Ketika perempuan yang berzinah itu hampir dihakimi oleh para ahli Taurat dan orang Farisi dengan hukuman dirajam sampai mati akibat kesalahannya, Yesus datang memberikan pengampunan. Satu pesan yang disampaikan Yesus kepadanya: "..jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (8:11).

Dosa yang terus menerus dilakukan akan membawa dampak yang lebih berat lagi. Jika demikian, kesadaran sangatlah diperlukan agar kita tidak berbuat dosa lagi. Secara jelas Paulus juga mengingatkan kita agar tidak terbuai dan lengah menjaga kesadaran. "Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!" (1 Korintus 15:34). Sadarlah kembali, bukan sekedar sadar atau sadar ala kadarnya, tapi sadarlah sebaik-baiknya, kata Paulus. Jangan puas dengan sadar yang hanya setengah-setengah. Hanya kesadaran yang sebaik-baiknya-lah yang bisa membuat kita awas akan jebakan-jebakan iblis agar kita kembali tercemar oleh berbagai dosa yang seharusnya sudah kita tinggalkan.

Jika mengacu kepada 1 Petrus 5:8, kita harus sadar bahwa iblis akan terus berkeliling mengaum-aum mencari celah untuk menjauhkan kita dari keselamatan. Dia akan terus berusaha untuk itu, tetapi ia tidak akan bisa berbuat apa-apa jika kita tidak memberi celah sedikitpun baginya untuk masuk. Ia hanya bisa berkeliling, mengaum-aum tanpa bisa melakukan apapun karena tidak ada celah yang bisa ia manfaatkan. Itulah sebabnya menjaga kesadaran sebaik-baiknya merupakan tugas yang sangat penting untuk kita ingat setiap saat. Si jahat akan terus berusaha tanpa lelah untuk menipu dan menjebak kita agar kita kembali menjadi hamba dosa. Tetapi iblis tidak akan sanggup berbuat apa-apa jika kita tetap berada dalam kondisi sadar penuh setiap hari.

Firman Tuhan juga mengingatkan bahayanya membiarkan dosa merasuk lewat berbagai keinginan daging. "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:15). Lihatlah rangkaiannya. Bermula dari keinginan yang dibiarkan bahkan dibuahi, dosa lahir sebagai hasilnya. Saat dosa dibiarkan terus bertambah matang, pada suatu ketika dosa akan melahirkan tidak ada hal lain selain maut.

Sangatlah berbahaya membiarkan diri kita diperbudak dosa. Dosa yang dilakukan berulang-ulang bisa mendatangkan akibat yang semakin buruk. Begitulah berat resikonya apabila kita terus bermain-main dengan dosa. Oleh karena itulah kita harus mengingat betul pesan Paulus agar kita benar-benar memperhatikan kesadaran kita sebaik-baiknya. Kesadaran yang bukan ala kadarnya tapi sebaik-baiknya sangatlah penting dalam menentukan apakah kita bisa menjaga kekudusan diri kita atau tidak, apakah kita bisa tetap bersih atau kembali tercemar oleh kebiasaan buruk lama dan banyak dosa lainnya. Apabila kita tahu apa yang salah tetapi kita terus menerus melakukannya maka yang terjadi bisa lebih buruk dari yang kita duga.

Tidaklah cukup bagi kita untuk sekedar tahu saja akan mana yang baik dan buruk tanpa benar-benar menjaga kesadaran kita secara baik. Mari jaga baik diri kita dari kecemaran, hindari dosa seperti apapun agar hal yang lebih buruk tidak harus terjadi pada kita, dan aar keselamatan yang sudah dianugerahkan lewat Kristus tidak luput dari genggaman kita.

Terbiasalah melakukan kebenaran bukan dosa

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker