Ayat bacaan: Kejadian 19:26
=====================
"Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam."
Ada banyak orang yang tidak kunjung bertumbuh dalam hidupnya, apalagi berbuah. Mereka sulit sekali untuk maju, melempem, dan seringkali itu sudah bagus ketimbang malah merosot. Kalau dilihat dari kemampuan mereka yang sebenarnya, mereka ini sebetulnya punya potensi besar untuk sukses. Orang-orang berbakat, bertalenta, punya kemampuan, pemikiran bagus, ide-ide cemerlang, kesehatan, tenaga, dan lain-lain. Tapi anehnya, semua itu mentah pada saat seharusnya bisa mulai dieksekusi. Saya bertemu beberapa orang diantaranya. Selidik punya selidik, masalahnya ternyata ada pada mental, yang kebanyakan terbelenggu oleh trauma atau pengalaman buruk yang pernah dialami di masa lalu.
Salah satu penyebab orang sulit maju atau untuk bangkit dari kegagalan adalah karena mereka terikat oleh masa lalu mereka. Ada sebuah kisah menarik yang bisa dijadikan bahan pelajaran yaitu tentang kisah Sodom dan Gomora. Dalam kisah ini kita tahu bahwa atas kejahatan yang sudah keterlaluan kedurjanaannya, Tuhan memutuskan untuk memusnahkan kota ini. Lalu menjelang subuh, Lot didatangi dua malaikat yang menyampaikan pesan Tuhan agar ia dan keluarga segera bergegas keluar supaya tidak ikut musnah bersama seisi kota. Ayatnya berbunyi seperti ini: "Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini." (Kejadian 19:15).
Keadaan sudah begitu genting. Pesan Tuhan sudah datang dan Lot sekeluarga ternyata mendapat belas kasih Tuhan. Kalau anda ada di posisi Lot, saya yakin anda akan segera bergegas buru-buru pergi dari sana sebelum anda ikut jadi korban. Bukankah begitu seharusnya? Tapi keluarga Lot ini ternyata masih bisa berlambat-lambat. Tapi Tuhan ternyata masih mengasihani mereka sehingga kedua malaikat pun diperintahkan untuk menarik mereka supaya lebih cepat. Ayat selanjutnya berkata: "Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana." (ay 16).
Ketika mereka sampai di luar gerbang kota, malaikat berkata: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap." (ay 17). Perhatikanlah ayat ini. Salah satu malaikat sudah memberitahukan kunci agar tidak ikut binasa, yaitu jangan menoleh ke belakang, jangan berhenti dimanapun. Saya pikir itu sudah sangat jelas. All they have to do is keep moving forward, never look back. Tapi sepertinya nyonya Lot berat meninggalkan segala kenyamanan dan kemewahan di kota Sodom. Ia mungkin berat meninggalkan harta, ternak dan segala kehidupannya. Dan yang terjadi selanjutnya sangat fatal. "Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam." (ay 26).
Dari bagian kisah ini kita bisa melihat bahwa istri Lot sebenarnya turut ada dalam rencana penyelamatan Tuhan. Sebagai kerabat dari Abraham, Allah menaruh belas kasih ingin meluputkan mereka sekeluarga dari pemusnahan mengerikan lewat hujan belerang dan api. Tapi sayangnya istri Lot tidak taat terhadap perintah Tuhan. Meski sudah mendapat belas kasih, ia ternyata masih terbelenggu dengan apa yang ada di belakangnya, yang bagaikan rantai membuatnya tidak bisa melangkah maju menatap hari depan yang baru. Ia memilih untuk berhenti berjalan dan menoleh ke belakang. Akibatnya, ia pun berubah menjadi tiang garam.
Mari kita fokus kepada kata "menoleh ke belakang". Menoleh ke belakang maksudnya adalah dikuasai masa lalu, dihantui berbagai hal traumatis, kegagalan atau timbunan dosa-dosa di masa lalu. Ada juga orang yang mengalami kepahitan akibat disakiti orang terdekat, kejadian-kejadian buruk dalam berbagai hal, yang begitu berat, sedemikian rupa sehingga mereka yang mengalami ini menjadi terus terikat dengan bayang-bayang masa lalunya. Mereka menjadi sulit maju, karena mereka terikat dengan hal-hal traumatis yang pernah terjadi. Atau masa lalu yang terlanjur terlalu nyaman, dan itu membuat mereka menjadi terlalu malas atau takut untuk bergerak melakukan sesuatu secara nyata. Ada yang jadi statis, tidak bertumbuh, tidak berkembang, jalan di tempat, tidak sedikit pula yang akhirnya malah terperosok semakin dalam. Sekali lagi, istri Lot sebenarnya ada dalam rencana Tuhan untuk diselamatkan, namun ia memilih untuk menoleh ke belakang. Sebuah pilihan yang membawa konsekuensi fatal, ia berubah seketika menjadi tiang garam. Ketidaktaatan dan terbelenggu masa lalu ternyata mampu membinasakan.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Belenggu Masa Lalu (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment