Thursday, May 4, 2017

Happy or Not? (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Tekanan hidup memang terkadang berat untuk dihadapi. Berbagai beban akan senantiasa mencoba merampas kegembiraan dari hidup kita. Murung, depresi, cemas, takut atau stres jika semakin dibiarkan akan semakin menghilangkan senyuman dari wajah kita. Fokus kepada kekurangan dan tidak melihat kelebihan dan berkat yang ada akan membuat kita kehilangan sukacita dalam hati kita. Dan bukan itu saja, berbagai penyakit seperti stroke, darah tinggi hingga kanker pun bisa menyerang kita dan membuat usia kita ditutup lebih cepat dari seharusnya.

Tukang parkir di atas tentu punya kesulitan hidupnya sendiri, sama seperti anda dan saya. Tapi dari sikapnya kita bisa belajar bahwa sukacita atau kegembiraan itu bukan tergantung dari kondisi melainkan merupakan pilihan. Artinya, apakah kita mau tetap bersukacita atau memilih untuk murung, cemas, depresi dan perasaan negatif lainnya, itu semua tergantung dari pilihan dan keputusan kita. Sebuah sukacita sejati seharusnya tidak tergantung dari apa yang kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengapa? Karena sukacita sejati sesungguhnya berasal dari Tuhan dan bukan karena keadaan sekitar.

Dalam Nehemia dikatakan: "Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita  karena TUHAN itulah perlindunganmu!" (Nehemia 8:10b). Dalam Mazmur pun kita bisa membaca "dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." (Mazmur 37:4). Kegembiraan atau sukacita sejati yang berasal dari Tuhan bahkan mampu menurunkan berkat-berkat Tuhan, memenuhi keinginan hati kita.

Jika kita membaca dalam versi Bahasa Inggrisnya, kegembiraan dalam Tuhan ini bukan saja menjawab "what our hearts desire" tetapi juga mampu menggerakkan Tuhan untuk mengabulkan "secret petitions of your heart" alias keinginan-keinginan yang bahkan tidak kita sadari. Meski tekanan hidup sedang berat, atau anda sedang jenuh, kehilangan semangat, gairah atau mood hari ini, sukacita tidak sepatutnya hilang dari diri anda karena sebuah sukacita sejati sesungguhnya berasal dari Tuhan dan bukan dari situasi yang sedang anda hadapi saat ini. Semua itu adalah masalah sikap hati kita, dan itu pula yang diingatkan oleh Firman Tuhan. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23).

Anak-anak Tuhan seharusnya tidak boleh kalah oleh berat beban hidup. Orang percaya seharusnya tidak boleh kehilangan sukacita atas alasan apapun. Bukankah kita berjalan bersama Tuhan dan sudah menerima kasih karuniaNya sebagai anugerah yang menjamin kehidupan kita hingga di masa kekekalan nanti? Kalau kita sadar itu, mengapa kita harus menyerahkan perasaan kita kepada segala sesuatu yang negatif, dimana si jahat akan dengan senang hati bermain di dalamnya? Orang percaya seharusnya bisa selalu tersenyum bahagia lalu memberkati orang lain dengan kebahagiaan kita itu. Betapa memalukan apabila kita yang percaya masih mudah murung, tersinggung, masih meletakkan kebahagiaan dan kegembiraan pada situasi, kondisi dan orang lain, sementara orang di luar malah bisa bergembira dengan mensyukuri apa yang ada pada mereka saat ini.

Buat apa kita harus cemas, takut, depresi, stres, murung, mengeluh, bersungut-sungut dan sebagainya ketika kita seharusnya hidup dalam pengharapan yang tidak akan pernah mengecewakan lewat kasih Allah yang telah dicurahkan oleh Roh Kudus seperti yang dijanjikan Tuhan dalam Roma 5:5? Paulus mengingatkan kita untuk terus bersukacita dalam Tuhan dalam segala hal, bahkan dalam himpitan beban sekalipun. "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4).

Jika anda merasa bahwa kegembiraan anda mulai dirampas oleh himpitan beban yang anda hadapi hari ini, jika itu membuat senyum dari wajah anda terampas dan sudut bibir anda mulai sulit ditarik melengkung ke atas, jika mata anda kehilangan binar ceria dan terasa redup, ambillah keputusan untuk menghentikan itu semua. Gantikan dengan janji-janji Tuhan dan kembalilah bersukacita. Katakan pada diri anda bahwa anda mau bersukacita, terlepas apapun masalah yang tengah dihadapi saat ini. Memelihara perasaan negatif tidak akan membawa manfaat apa-apa selain menambah lebih banyak lagi masalah.

Apakah anda merasa gembira hari ini? Apakah anda sudah tersenyum? Sudahkah anda merasakan kebahagiaan karena kebaikan Tuhan nyata atas diri anda hari ini? Mari pancarkan kebahagiaan itu kepada sekitar kita dengan sebuah senyuman tulus yang berasal dari hati bersukacita.

Kemana kita menggantungkan sukacita akan menentukan seperti apa kita dalam hidup

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker