Tuesday, January 17, 2017

Pilihan yang Berkenan (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Amsal 3:16
===================
"Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan."

Life is full of choices. Terkadang kita tidak sadar bahwa sejak kita bangun pagi kita sudah dihadapkan pada pilihan. Mau langsung bangun atau mau nyantai dulu merem-merem di kasur. Mau olah raga dulu atau bikin sarapan? Mau minum kopi atau teh? Sarapan nasi atau roti, atau tidak usah sarapan? Pakai baju yang mana? Celana? Sepatu? Nanti naik mobil, motor, gojek atau kendaraan umum lainnya? Dan seterusnya, sampai akhirnya kita tidur. Sebelum tidur kita masih harus menentukan pilihan. Mau baca majalah atau novel sebelum tidur, mau browsing sebentar atau nonton tv? Lampu dimatikan atau dinyalakan? Ini semua hanyalah sedikit contoh hal ringan tentang pilihan yang harus kita ambil setiap harinya. Meski ringan, semua itu menunggu kita dalam mengambil keputusan, dan keputusan yang kita ambil akan membawa dampak tersendiri dalam setiap pilihan itu.

Ada banyak pula pilihan-pilihan yang lebih serius seperti mau mengambil jurusan apa setelah tamat SMA, mau berkarir di mana atau di bidang apa, atau malah mau memilih untuk taat atau membangkang karena lebih tertarik dengan kenikmatan yang ditawarkan dunia dan orang-orang sesat di dalamnya. Pilihan-pilihan seperti ini bisa membawa dampak yang jauh lebih serius. Apakah kita sudah mengambil keputusan yang benar atau salah, apakah kita mendasari dengan Firman Tuhan atau pakai kalkulasi sendiri, apakah kita sudah hidup sesuai prinsip Kerajaan Allah atau terus hanyut dalam arus kesesatan dunia. Apakah kita memilih madu yang manis dan menyehatkan atau racun yang pahit dan mematikan.

Mari kita lihat ketika Salomo dihadapkan kepada sebuah kesempatan dari Tuhan langsung untuk menetapkan pilihan. Seandainya anda diberi satu kesempatan untuk meminta sesuatu yang pasti akan dikabulkan saat ini juga, apa yang menjadi pilihan anda? Ini pertanyaan yang sangat sederhana namun akan sangat sulit untuk dijawab. Anda tentu akan bingung dalam mengambil satu pilihan dari sekian ribu pilihan yang akan muncul dengan mudah dalam benak anda. Jika memilih panjang umur, bagaimana jika sepanjang umur itu hidup miskin dan penuh masalah? Jika memilih kekayaan, bagaimana jika hidup bakalan singkat? Ini dua pilihan yang rasanya termasuk yang bakal paling banyak dipilih orang. Bagaimana jika kita memilih sesuatu yang salah, padahal kesempatan memilih cuma diberikan satu kali saja? Itu pasti akan jadi kekuatiran sendiri.

Salomo mendapatkan kesempatan seperti itu dari Tuhan. Semua berawal dari cara hidup Salomo yang seperti ayahnya Daud, cara hidup yang menunjukkan kasih kepada Tuhan dengan taat kepada ketetapan-ketetapan sang ayah. Itu adalah sebuah pola hidup yang nyatanya terbukti berkenan di hadapan Tuhan. Suatu malam di Gibeon, Salomo diberikan sebuah kesempatan emas untuk meminta sesuatu dari Tuhan. "Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." (1 Raja-Raja 3:5).

Wah, itu tentu saja merupakan sebuah hadiah yang begitu besar dari Tuhan. Jika itu terjadi pada diri anda, apa yang akan anda minta? Bingung juga sih, mau minta untuk diri sendiri atau untuk anak, istri, keluarga dan sebagainya. Lalu minta apa? Yang kita butuh kan banyak sekali? Di saat kita mungkin masih bingung, Salomo ternyata mengambil keputusan yang mengejutkan bagi kebanyakan orang. Yang ia minta adalah sesuatu yang mungkin tidak lazim dipilih ketika berhadapan dengan satu kesempatan seumur hidup untuk mendapatkan sebuah permintaan yang bisa langsung dikabulkan. Berhadapan dengan kesempatan seperti ini, Salomo ternyata tidak meminta kekayaan atau panjang umur. Ia tidak minta berkat materi dan tidak meminta hal-hal yang berhubungan dengan pemuasan dirinya sendiri. Ia pun tidak butuh waktu lama untuk menentukan pilihan. Apa yang ia minta ternyata adalah HIKMAT.

Bisa jadi kita berpikir, bisa minta kekayaan, kemakmuran, ketenaran atau umur panjang, masa yang diminta hikmat? Untuk apa minta hikmat? Jawabannya bisa kita lihat lewat perkataan Salomo langsung. "Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (ay 7-9).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker