Monday, January 16, 2017

Find Out and Do It

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Efesus 5:10
==================
"dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan."

Saya ingat masa-masa awal pacaran saya dengan wanita cantik yang sekarang sudah menjadi istri tercinta. Masa-masa awal itu penuh dengan penjajakan. Saya mencoba mengenalnya lebih jauh, seringkali menguji apa yang ia sangat suka, kurang suka dan tidak suka. Itu akan sangat membantu membangun kedekatan. Saya mempelajari sifatnya, kebiasaannya, reaksinya akan segala sesuatu dan sebagainya. Semakin saya mengerti dia, semakin kecil pula kemungkinan konflik. Dan, pastinya, hubungan pun akan jadi jauh lebih baik. Melatih kepekaan terhadapnya merupakan proses yang harus terus saya lakukan sampai ajal memisahkan. Setelah lebih dari 10 tahun bersama, saya bahkan tahu kapan ia butuh cemilan manis, kapan ia ingin yang asin tanpa perlu diberitahukan. Itu bukan lahir instan karena saya bukan ahli nujum atau bisa membaca pikiran, tapi melalui proses latihan selama bertahun-tahun. Buat saya pengenalan akan seseorang sangatlah penting, apalagi atas orang-orang yang dekat dengan kita.

Agar bisa mengerti sesuatu dengan baik, untuk bisa peka terhadap sesuatu tidaklah cukup dengan teori-teori lewat pelatihan dan pendidikan yang singkat, melainkan butuh sebuah proses pembentukan dari pengalaman dan latihan terus menerus. Tidak ada satupun orang yang bisa langsung menjadi ahli secara instan, tidak ada yang bisa langsung peka tanpa latihan dan pengalaman. Seringkali kita pun harus mengujinya untuk memastikan bahwa apa yang kita ketahui memang sudah benar. Saya teringat pada sebuah kepekaan lain, yaitu kepekaan rohani. Menjadi orang percaya bukanlah berarti bahwa kita akan serta merta langsung peka dalam sekejap mata. Kita tidak akan secara mendadak bisa mengerti apa yang berkenan di hadapan Tuhan, peka membedakan mana yang mengarah pada dosa dan mana yang tidak.

Kepada jemaat Efesus, Paulus mengajak mereka untuk menguji apa yang berkenan kepada Tuhan. Katanya, "dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan." (Efesus 5:10). Ternyata kalau mau benar-benar memahami isi hati dan pikiran Tuhan, kita diharuskan untuk menguji dahulu apa saja yang berkenan kepada Tuhan, mana yang boleh mana yang tidak, mana yang baik mana yang buruk, agar kita tidak salah melangkah sehingga melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan. Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan: "Find out what pleases the Lord"Cari tahu apa yang berkenan kepada Tuhan," Find that out, and do it. Pertanyaannya, bagaimana bisa menguji, mengetahui dan mengenal jika kita sebagai orang percaya masih belum peka terhadap kebenaran?

Jika kita mundur dua ayat sebelumnya, kita akan menemukan bahwa agar mampu menguji, kita ternyata harus terus menerus belajar hidup sebagai "anak terang" (ay 8). Mengapa? "karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran." (ay 9). "For the fruit of the Light or the Spirit consists every form of kindly goodness, uprightness of heart and trueness of life." Istilah "anak terang" atau "children of Light" merujuk pada mereka yang hidup sebagai anak-anak Allah yang taat pada firman dan dalam kasih Kristus. Anak-anak terang adalah pelaku firman Allah yang mengasihi Dia, sebab Kristus sendiri adalah sumber terang. "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12).

Kalau kita terus belajar untuk hidup sebagai anak terang dengan pengalaman hidup bersama Tuhan yang terus bertambah, disanalah kita akan mampu membedakan mana yang berkenan di hadapan Tuhan dan mana yang tidak. Kepekaan itu akan memungkinkan kita untuk tidak mudah disesatkan, meskipun tiap hari kita hidup berdampingan dengan orang-orang yang mengejar kedagingan di dunia yang gelap ini, atau di dunia yang berisi penuh penyesatan, penyimpangan dan penipuan yang bertentangan dengan firman Tuhan. Lebih jauh lagi kita akan mampu menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan, tipu daya iblis meski terbungkus rapi dalam kemasan yang menipu sekalipun. "Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang" (Efesus 5:13).

Kita hidup dalam sebuah jaman dimana penyesatan hadir dimana-mana. Bentuknya beragam, jalan masuknya pun banyak. Bisa lewat apa saja yang kita dengar maupun yang kita lihat. Berbagai hal menggiurkan ditawarkan dunia setiap saat. Terkadang kita akan berhadapan dengan jalan-jalan yang kelihatannya baik, namun ternyata berujung pada maut, seperti yang tertulis dalam Amsal: "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut" (Amsal 14:12). Tanpa kepekaan rohani, kita akan mudah terjerumus dalam dosa dan mengarah kepada kebinasaan.

Karena itu adalah penting untuk memiliki kepekaan. Itu bisa dicapai dengan tetap hidup sebagai anak-anak Terang. Menjalani hidup sesuai firman Tuhan, tetap bertekun dalam doa dan terus berada dalam bimbingan Roh Kudus. Jangan lupa bahwa Paulus sudah mengingatkan "Latihlah dirimu beribadah." (1 Timotius 4:7). Sebuah proses latihan berarti sesuatu yang dilakukan secara berkesinambungan, kontinu atau terus menerus, secara serius untuk bisa meningkatkan sesuatu yang dengan tekun kita lakukan.

Sudahkah kita memiliki rohani yang peka? Kita anak-anak Tuhan diingatkan untuk bangun dari tidur dan bangkit dari kematian dan terus berusaha untuk menjadi anak terang, dimana Kristus akan bercahaya di atas kita (ay 14). Miliki kepekaan agar dapat menguji apa yang berkenan kepada Tuhan dan apa yang tidak.

Kepekaan rohani yang tinggi akan menjauhkan kita dari tipuan-tipuan si jahat

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker