Thursday, December 22, 2016

Merayakan Natal dengan Berbagi (2)

(sambungan)

Yang memberi dalam kelimpahan tentu tidak salah. Tapi betapa luar biasanya saat ada orang yang miskin sekali seperti si ibu janda masih berpikir untuk berbagi dalam segala kekurangannya. Malah bukan berbagi, tapi ia memberi seluruh yang ada padanya saat itu. Bukankah itu luar biasa? Tanpa kasih tidak akan ada orang yang mau melakukan seperti itu. Tanpa iman pun tidak akan ada orang yang mau melakukannya, apalagi yang menggantungkan hidupnya pada uang. Berapa pun yang ada pada kita, kita bisa mulai peduli dan tergerak untuk memberi, karena seringkali masalah bukan terletak pada ada atau tidak ada, cukup atau tidak cukup, melainkan masalahnya adalah hati kita.

Pada akhirnya kita harus sampai kepada pola pemikiran yang tepat sesuai Firman Tuhan, seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini: "Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kisah Para Rasul 20:35).

Apabila anda diberkati hari ini dengan penghasilan yang besar, bersyukurlah dan nyatakan juga rasa syukur itu dengan pergunakan untuk memberkati sesama. Kalau anda masih pas-pasan, jangan tutup kemungkinan untuk tetap memberkati orang lain dengan apapun yang anda punya atau bisa. Membantu yang kekurangan, menolong yang kelaparan, memberi pakaian bagi yang kurang mampu, semua itu adalah tugas dan kewajiban kita sebagai orang percaya.

Mahatma Gandhi pernah mengatakan: "Earth provides enough to satisfy every man's need, but not every man's greed". Bumi cukup untuk memuaskan semua orang, tetapi tidak akan pernah cukup untuk satu orang yang tamak. Bumi ini sudah diciptakan Tuhan dengan begitu baik sehingga cukup untuk semua manusia, terlebih ketika kita orang percaya bisa berfungsi secara benar sesuai panggilan Tuhan. Tetapi dunia dan segala isinya ini tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang tamak atau serakah, yang ingin selalu memiliki lebih dan lebih lagi tanpa pernah merasa bersyukur.

Yesus mengingatkan: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (Lukas 12:15).

Hendaklah kita semua hidup dengan rasa cukup dan tidak dikuasai oleh sifat serakah. Dalam keadaan apapun tetaplah bersyukur dan ingatlah bahwa di atas segalanya Tuhan sendiri yang akan memelihara hidup kita. Menjelang hari Natal yang tinggal beberapa hari lagi, mari kita berkomitmen untuk menjadi saluran berkat dari Tuhan kepada sesama. Jangan pandang latar belakang atau kepercayaannya, jangan memberi dengan modus-modus apapun, tapi memberilah atas dasar kasih, karena kalau Yesus ada saat ini, Dia pun akan bergerak menjamah siapapun tanpa terkecuali.

Mungkin mereka yang diberi bukan orang percaya, tapi itu bukan berarti bahwa mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti yang kita rasakan dalam merayakan Natal. Ada banyak orang yang tengah kelaparan dan kedinginan, sudahkah kita berbuat sesuatu untuk mereka?

"When you learn, teach. When you get, give." - Maya Angelou

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)

 (sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...