Wednesday, December 7, 2016

Habakuk

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Habakuk 3:19
=====================
"ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku."

Di dalam masa-masa yang sulit seperti saat ini, mau tidak mau kita harus berjuang lebih dari normal. Apakah anda merasakannya hari-hari ini? Dalam situasi yang tidak menentu dan kesulitan ekonomi yang hampir merata di seluruh dunia, banyak dari kita yang kebingungan, tidak tahu lagi bagaimana menyikapinya. Berbagai usaha gulung tikar karena sepi pembeli. Mereka harus menaikkan harga sementara daya beli justru lagi melemah. Ada seorang teman yang sedang puyeng karena usahanya sepi pembeli. Bisnisnya terbilang spesifik yaitu jualan senar gitar dan aksesoris. Saya masih ingat beberapa tahun lalu ia berkata bahwa usahanya berjalan dengan sangat baik. "Siapa sih yang tidak butuh senar gitar?" katanya waktu itu dengan gembira. Sekarang situasinya berubah. Kesulitan ekonomi tampaknya membuat orang harus menghemat, terutama dalam membeli barang-barang yang bukan kebutuhan pokok. Kalau dulu sehari bisa ada banyak pembeli, sekarang kalau ada satu saja seminggu sudah syukur. Ia masih untung karena istrinya pun bekerja sehingga buat sementara keluarganya masih tertopang lewat pendapatan istrinya. Ada banyak yang tidak seberuntung dirinya dan berada dalam kondisi yang sudah lampu merah. Pemerintahan yang baik sulit bekerja cepat karena selain permasalahan ada banyak sekali, perongrongpun tak kalah banyaknya. Mereka terus menghambat dengan segala daya upaya, lucunya dengan mengatasnamakan rakyat. Rakyat yang mana? Sebenarnya tidak salah juga sih, bukannya para perongrong dan kelompok atau golongan yang dibelanya juga merupakan bagian dari rakyat juga? Korupsi, kekerasan, degradasi moral ada dimana-mana dan semakin parah. Persatuan, toleransi menjadi kata yang semakin lama semakin kehilangan maknanya. Tidak sedikit yang bertanya-tanya kenapa Tuhan seolah diam dan membiarkan semua ini terjadi.

Haruskah kita menyerah kalah dalam berjuang di dunia yang serba sulit ini? Apa yang harus kita lakukan? Bagi saya, lingkungan atau bahkan dunianya yang sedang kacau ini seharusnya menjadi momen bagi kita untuk belajar mengandalkan Tuhan lebih dari sebelumnya. Pada situasi-situasi dimana kemampuan manusia yang terbatas tampaknya menemui jalan-jalan yang buntu, kita seharusnya belajar untuk memandang ke atas mengandalkannya. Ketika pada satu titik kita merasa tidak lagi memiliki cukup tenaga lagi untuk berjuang, apa yang harus kita ingat adalah keberadaan Tuhan yang selalu setia menyertai kita dengan kekuatannya yang tidak terbatas, yang tidak pernah berada lebih rendah dari segala kesulitan duniawi dengan segala liku-likunya seperti yang tengah kita hadapi hari ini.

Sehubungan dengan hal ini saya ingin mengangkat kisah tentang Habakuk. Habakuk adalah seorang nabi yang hidup di jaman yang sangat berat, penuh dengan krisis moral yang sungguh luar biasa. Pada saat itu Habakuk meratap melihat bangsa Yehuda tengah berada dalam bahaya. Habakuk menyadari bahwa penyebabnya adalah akibat ketidaksetiaan. (Habakuk 1:2-4). Lebih lanjut, dikatakan bahwa bangsa Yehuda tengah menghadapi ancaman serius dari orang Kasdim (bangsa Babel) yang terkenal kejam dan ganas yang siap untuk membantai mereka. (ay 6-11). Habakuk sempat mengaku tidak mengerti mengapa Allah yang Mahakudus bisa berdiam diri melihat orang-orang fasik menghancurkan umatNya. (ay 12-13). Tidak mengerti, itu satu hal, dan memang kemampuan kita terbatas untuk bisa menyelami rencana Tuhan secara utuh. Tetapi jangan sampai hal itu berlanjut kepada ketidakyakinan kita akan penyertaan Tuhan.

Habakuk menyadari hal ini, dan berkata: "Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya." (2:4). Meskipun ia tidak mengerti mengapa Tuhan terkesan membiarkan bencana siap menghancurkan bangsa Yehuda, tapi Habakuk tahu pasti bahwa Tuhan akan tetap turun tangan terhadap orang benar, yakni orang yang hidup oleh iman.

Di akhir kitab Habakuk kita melihat bagaimana tingginya iman nabi yang satu ini. Iman Habakuk adalah iman yang tidak tergoncang oleh situasi apapun, bahkan dalam ketidak-mengertiannya akan keputusan Tuhan sekalipun. Habakuk mengakhiri doanya dengan keyakinan teguh. Doa itu berbunyi: "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku." (ay 17-19).

Lihatlah sebentuk iman yang besar yang dimiliki Habakuk. Meski ia tengah berada dalam keadaan krisis, tekanan, ketakutan, ancaman yang kelihatannya mengerikan sekalipun, Habakuk ternyata tetap mampu bersukacita dan bersorak-sorak pada Tuhan. Sikap Habakuk didasarkan pada imannya yang secara penuh berserah pada keputusan Tuhan. Meski situasi yang ia hadapi mungkin akan menjadi lebih parah, tetapi kita bisa lihat bahwa imannya pada Tuhan tidaklah goyah. Dia tetap bersorak-sorak dalam Allah yang menyelamatkan. Itu tidak mungkin terjadi pada orang yang memandang masalah. Sikap ini hanya akan muncul pada orang yang menjadikan Tuhan sebagai sumber kekuatannya.

Adakah hari ini anda tengah tergoncang akibat kesulitan menghadapi iklim yang semakin sulit? Adakah iman anda hari ini mulai goyah akibat tekanan demi tekanan yang terus menghujam diri anda, kesulitan hidup yang makin meningkat, persoalan yang belum memiliki jalan keluar? Atau mungkin anda kesulitan untuk bisa beribadah karena mendapat pelarangan bahkan ancaman dari saudara-saudara kita yang berbeda kepercayaan? Apakah hari ini anda sulit mengerti mengapa Tuhan seolah diam terhadap persoalan anda? Miliki iman seteguh iman Habakuk yang tidak goncang sama sekali dalam kondisi apapun. Meski Tuhan seperti terlihat diam saja, Dia tidak akan pernah tinggal diam. Percayalah bahwa Tuhan mampu membuat "kaki kita selincah kaki rusa" untuk melompati 'batu-batu' masalah itu, tidak peduli sebesar, sebanyak dan setajam apapun batu-batu yang membentang di hadapan anda.

Dasari hidup dengan iman yang teguh, jangan pernah putus harapan. Percayalah sepenuhnya pada Tuhan dengan segenap hati. Tuhan mampu memperlengkapi kita untuk mampu menghadapi segala masalah, segala ketidakpastian dalam hidup, karena Tuhan adalah sumber kekuatan kita. "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19).

Live by faith! 

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker