Wednesday, December 28, 2016

Dari Palungan Membawa Keselamatan (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Lukas 1:32
=================
"Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya"

Mari kita bayangkan sebuah situasi atau suasana pada suatu malam istimewa saat Sang Juru Selamat turun ke bumi. Mengingat belum ada kota metropolitan pada jaman itu yang tetap hidup selama 24 jam apalagi Betlehem hanyalah sebuah kota kecil, kota itu mungkin sudah tertidur lelap pada malam sunyi yang dingin. Dalam suasana seperti itu seorang wanita muda bernama Maria tengah berjuang melahirkan Anak yang dikandungnya selama 9 bulan. Tidak ada seorangpun yang membantunya, kecuali Yusuf yang berprofesi bukan dokter atau bidan melainkan sebagai tukang kayu. Wanita muda ini tidak berada di rumah sakit bersalin, bukan pula dalam kamar yang bersih melainkan di dalam palungan berisi jerami. Itupun masih untung didapat setelah berjuang mencari tempat dimana mereka bisa menginap. Sama sekali bukan tempat yang layak bagi seorang wanita yang tengah hamil tua untuk melahirkan. Alkitab mencatatnya begini: "Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Lukas 2:7). Tidak ada penginapan sama sekali yang mau menerima mereka, tidak satu kamar pun.

Coba pikirkan seandainya seorang Presiden datang ke kota anda, lalu tidak memperoleh tempat dan harus rela beristirahat di kandang hewan. Bukankah itu sangat tidak pantas, tidak sopan dan memalukan? Ini yang datang bukan hanya kepala negara, tapi Raja di atas segala raja. Dia lahir bukan di istana yang mewah, bukan di tempat yang mewah dan pantas untuk Raja melainkan di dalam kandang. Saya membayangkan udara pengap, bau dan penuh suara binatang mungkin mewarnai kelahiran Sang Raja pada waktu itu. Sebagian orang mengatakan bahwa si pemilik penginapan adalah orang yang tidak punya hati nurani. Betapa teganya dia membiarkan seorang wanita melahirkan dalam kandang. Bukankah ia bisa menampung wanita itu setidaknya di rumahnya? Benar. Untuk alasan tertentu ia tidak melakukan itu. Tapi pernahkah terpikir bahwa mungkin Tuhan sudah menyuratkan seperti itu, mempergunakan si pemilik penginapan untuk mengatur dan menyiapkan tempat dalam palungan tepat seperti kehendak Tuhan sendiri?

Alkitab tidak menyatakan siapa pemilik penginapan dan apa motivasinya menempatkan seorang ibu yang tengah hamil tua di tempat yang kotor dan tidak layak ditempati seperti itu. Tapi biarlah, karena itu bukanlah esensi dari kelahiran Sang Juru Selamat. Dan Yesus pun benar-benar lahir di kandang domba, mengemban tugas untuk menyelamatkan domba-domba yang hilang. Yesus lahir untuk menggenapkan kehendak BapaNya yang mengutusNya demi melakukan sebuah misi penyelamatan yang didasarkan oleh sebentuk kasih yang luar biasa besarnya dari Tuhan kepada kita, manusia ciptaan-ciptaanNya yang sudah begitu terkontaminasi oleh dosa turun temurun dan terus mengarah kepada kematian kekal sebagai konsekuensi atas dosa-dosa tersebut.

Untuk itu Yesus dilahirkan, mengambil rupa seorang hamba, melepas semua hak-hak KetuhananNya demi keselamatan kita semua. Itulah karya dan kasih terbesar yang pernah ada. Kasih ternyata punya kekuatan yang sangat besar sehingga mampu menggerakkan hati Tuhan untuk mengambil langkah luar biasa mencengangkan. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). That's the greatest gift  and love of all. 

Ratusan tahun sebelum kelahiran Kristus, pesan tentang kedatanganNya dan misi penyelamatanNya dinubuatkan lewat Yesaya. Semua itu tertulis pada pasal 53. "Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." (ay 2-5).

Bacalah terus bagian ini, dan anda akan bertemu dengan ayat yang berbunyi: "Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." (ay 9-10). Inilah nubuatan tentang kedatangan Yesus dan misi yang Dia emban persis dengan apa yang kemudian terjadi, seluruh nubuatan digenapi.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker