Sunday, November 22, 2015

Kasih Jangan Sampai Dingin (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 24:12
=====================
"Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin."

Selagi saya memanaskan air untuk membuat kopi, ada suara orang mengetuk pintu. Rupanya itu teman saya yang datang. Karena sudah lama tidak bertemu, kami langsung terlibat obrolan. Rasanya sebentar saja, tetapi saat saya kembali ke dapur untuk membuat kopi, air yang tadi dipanaskan dalam ceret elektrik sudah keburu dingin. Saya pun harus kembali memanaskan air agar bisa membuat kopi buat saya sendiri dan untuk dihidangkan.

Jika anda memasak air sampai mendidih lalu didiamkan selama beberapa waktu, maka panas air akan hilang. Jika anda memasak makanan dan lama dihidangkan, makanan akan menjadi dingin dan tidak lagi senikmat kalau dihidangkan panas-panas. Secara natural segala yang hangat lama-lama akan menjadi dingin karena terjadinya perpindahan kalor. Untuk mengatasi itu manusia kemudian menciptakan cara-cara untuk menahan panas seperti termos dan tupperware khusus misalnya. Di beberapa restoran disediakan kompor portable atau meja yang didesain khusus dengan dilengkapi pemanas agar makanan tetap bisa hangat selagi disantap.

Bagaimana dengan kasih dalam diri kita? Uniknya, kasih yang ada dalam diri kita pun punya kondisi yang sama. Jika dibiarkan, kasih lama-lama bisa kehilangan kehangatan dan menjadi dingin.

Apa yang menyebabkan kasih bisa menjadi dingin? Yesus sendiri yang pernah menyampaikan hal ini. "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin." (Matius 24:12). Dikatakan bahwa menjelang kesudahan dunia akan semakin banyak kedurhakaan. Kejahatan merajalela di mana-mana, kesesatan tumbuh subur. Dan berbagai hal itu akan mengakibatkan kasih kebanyakan orang menjadi dingin. Kalau dahulu begitu, sekarang pun sama saja. Kasih seringkali terbatas pada slogan saja, hanya disinggung dan dibicarakan, tapi semakin jarang diaplikasikan dalam kehidupan secara nyata. Kita sering terbawa kebiasaan dalam dunia, mengacu pada teori ekonomi semata berdasarkan prinsip untung rugi. Kalau mau membantu kita melihat dahulu keuntungan apa yang bisa kita peroleh atau motivasi-motivasi lain, bukan lagi didasarkan kasih. Kita terlalu sibuk dan lupa menyatakan kasih terhadap orang lain. Jangankan orang yang tidak dikenal, keluarga terdekat saja kita sudah tidak lagi punya waktu. Hal-hal seperti ini akan sangat cepat membuat kasih menjadi dingin.

Kasih padahal sangat penting. Lihatlah bagaimana Paulus melukiskan pentingnya kasih. "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku." (1 Korintus 13:1-3). Kasih merupakan hal yang paling mendasar, paling utama dan terutama dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Kita bisa menjadi orang terpintar, terkaya, terhebat dan sebagainya, tapi tanpa kasih, semuanya tidak akan berguna alias sia-sia belaka.

Jika tidak dijaga dan hanya dibiarkan, kasih bisa menjadi dingin. Meskipun kita melakukan berbagai perbuatan baik, tapi jika tidak disertai dengan dasar yang benar yaitu kasih, maka semua itu tidaklah berarti apa-apa. Ada begitu banyak penyesatan dimana-mana, baik yang nyata-nyata kelihatan maupun yang samar-samar atau terselubung lewat berbagai bentuk yang bisa sangat menipu. Orang menjadi semakin individualis, penuh rasa curiga dalam memandang sesamanya, dan paham-paham yang terus tumbuh semakin mengarahkan kita seperti itu. Itu akan menelan kasih yang seharusnya ada dalam diri kita sampai lama-lama  tidak lagi ada dalam diri kita.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker