Tuesday, November 3, 2015

Jangan Termakan Bujukan (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Amsal 1:10
====================
"Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut"

Jika ada orang yang mengajak anda untuk sama-sama melompat ke jurang dari tebing yang tinggi, maukah anda melakukannya? Rasanya tidak ada satupun orang yang dengan begitu bodoh mau menuruti ajakan seperti itu. Tapi kalau soal dibujuk untuk melakukan dosa atau hal-hal yang mendatangkan kecemaran, kita seringkali dengan senang hati menurutinya. Bahkan tidak sedikit orang yang melakukan tindak kriminal dari yang ringan sampai berat mengaku bahwa mereka hanya ikut-ikutan saja karena diajak temannya. Tidak hati-hati terhadap pergaulan bisa menjerumuskan kita ke dalam berbagai hal yang mendatangkan konsekuensi berat. Dan itu sudah sangat sering terjadi. Tadinya orang itu hidup baik, namun ketika masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang salah mereka terjerumus ikut-ikutan masuk ke dalam dosa. Awalnya mungkin bisa berkata tidak, namun lambat laun apa yang kita ketahui sebagai dosa itu akan mulai terlihat biasa-biasa saja, lalu kita pun mulai memberi toleransi. Yang terjadi selanjutnya, orang yang tadinya baik bisa berubah menjadi sosok baru yang tidak lagi peka terhadap dosa. Termakan bujukan dari orang berdosa untuk berbuat dosa akan menjerumuskan kita ke dalam kehancuran. Maka seharusnya kita tidak menuruti bujukan itu dari awal.

Sejak dahulu kala Salomo sudah mengingatkan akan hal ini. "Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut." (Amsal 1:10). Kalau banyak orang mengira bahwa hanya ikut-ikutan bisa dijadikan alasan, Alkitab ternyata sudah memperingatkan hal ini sejak lama. Pesan agar jangan menuruti bujukan orang berdosa sesungguhnya merupakan pesan yang sangat penting. Dan Salomo dengan hikmatnya ternyata sudah bisa melihat kecenderungan manusia yang gampang termakan bujukan untuk berbuat dosa.

Orang-orang berdosa akan selalu mencari orang lain untuk mengikuti gaya hidup mereka yang salah. Mengapa kita bisa tertipu dan mengikuti bujukan mereka? Alasannya bisa sangat banyak. Misalnya takut dianggap ketinggalan jaman alias kampungan atau kuno, tidak gaul, gengsi atau segan jika menolak, takut dikucilkan dari pergaulan kerap menjadi penyebabnya. Selain itu tidak bisa dipungkiri bahwa dosa secara umum punya daya pikat luar biasa besar. Godaannya menggiurkan dan menjanjikan kesenangan yang menurut logika kedagingan sulit ditandingi oleh hal-hal yang tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.

Selain itu, seringkali bujukan untuk berbuat dosa ditampilkan menggunakan cara-cara yang menarik, termasuk lewat berbagai film, acara televisi atau papan-papan iklan. Semua itu hadir di sekeliling kita, begitu dekat, begitu nyata, sehingga kalau tidak hati-hati kita akan sulit menghindar dari bujukan baik yang terang-terangan maupun yang terselubung.

Dalam begitu banyak ayat Firman Tuhan telah mengingatkan betapa berbahayanya bermain-main dengan dosa. Mungkin semua berawal dengan sederhana lewat keinginan-keinginan daging yang ditawarkan oleh orang-orang berdosa. Mungkin awalnya hanya coba-coba, mungkin hanya ingin tahu dan alasan lainnya, tetapi ingatlah bahwa meski terlihat sepele hal seperti ini bisa menjadi awal hadirnya masalah. Yakobus menyampaikan gambaran betapa berbahayanya ketika kita mulai bertoleransi dengan dosa. "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:15).

Berawal hanya dari keinginan, kemudian ketika dibuahi itu akanmelahirkan dosa. Dan ketika dosa menjadi matang dalam diri kita maka itu akan berujung pada maut. Ini adalah hal yang sangat serius yang harus kita perhatikan mengingat kita hidup di dunia yang dipenuhi orang-orang yang siap menyesatkan kita. Mereka akan terus menawarkan banyak kenikmatan yang sangat dirindukan oleh daging kita. Itulah sebabnya kita benar-benar harus berhati-hati dalam lingkungan pergaulan kita. Adalah baik apabila kita bisa menjadi pengaruh yang baik di tengah lingkungan yang buruk, membawa mereka masuk dalam pertobatan dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat, tetapi kita harus berhati-hati agar jangan sampai bukannya menjadi terang dan garam tetapi malah kita yang terseret arus kejahatan.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker