Tuesday, April 22, 2014

Pohon Buah

Ayat bacaan: Filipi 1:22
================
"Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."

Pohon buah adalah pohon yang menghasilkan buah, yang mayoritas bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Kalau semua yang diciptakan di dunia punya tujuan atau tugasnya masing-masing, maka pohon buah tugas utamanya adalah menghasilkan buah. Meski pohon buah bisa membawa manfaat lain seperti untuk tujuan penghijauan, penghasil udara bersih dan cadangan air, menyejukkan udara dan menyaring karbon dioksida dan sebagainya, pohon buah haruslah menghasilkan buah. Jika anda menanam pohon mangga, anda tentu mengharapkan pohon itu berbuah bukan? Anda akan berusaha menyiram, memberi pupuk, mengatasi hama yang mungkin timbul pada daun maupun batang agar pohon itu mampu menghasilkan buah. Jika tidak berbuah, meski fungsi-fungsi lainnya bisa terpenuhi, anda tentu akan merasa kecewa.

Untuk apa kita hidup? Apa yang menjadi tujuan dan tugas kita saat kita masih berkesempatan untuk terus ada di dunia? Ada banyak orang tidak menyadari apa yang menjadi tujuan hidupnya. Banyak yang hanya menjalani sekenanya saja tanpa melakukan sesuatu yang berarti. Sibuk berhitung untung rugi tanpa mau berbuat. Malas untuk berusaha dan hanya suka mengeluh. Banyak yang tidak mengetahui panggilannya, apa yang harus ia perbuat sesuai dengan rencana Tuhan dan talenta-talenta yang sudah Tuhan tanamkan kepada mereka sejak semula. Tidak jarang pula dosa-dosa terus menyerang seperti hama yang merusak di daun, batang dan akar pohon. Ada yang terlihat jelas, ada pula yang samar atau tidak kasat mata sehingga kalau tidak awas kita tidak menyadari bahwa kita sedang diserang hama dosa yang akibatnya bisa sangat fatal. Sama seperti pohon yang terserang penyakit, pohon akan mengering, daun-daun layu, tidak ada putik bunga dan tidak lagi menghasilkan buah. Pohon yang seperti itu hanya akan berakhir ditebang dan dibakar atau dibuang. Menghasilkan buah merupakan tugas utama sebuah pohon buah. Sama dengan kita, Alkitab jelas berkata bahwa hidup kita pun perlu menghasilkan buah. Bahkan dengan tegas dikatakan bahwa itulah yang menjadi tujuan kita di saat kita masih diberikan kesempatan untuk berada dimana kita ada saat ini.

Surat Filipi 1:22 menyampaikan hal ini. "Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah." Paulus mengingatkan jemaat di Filipi dan kepada kita semua bahwa hidup ini harus menghasilkan buah lewat apapun yang kita kerjakan. Life has to be fruitful, or else it will just be useless. Untuk tujuan itu Paulus pun siap menanggung resiko apapun dan memberi atau melakukan segala yang ia sanggup. Bahkan ia berkata: "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (ay 21). Berbuah adalah satu hal yang harus kita hasilkan selama hidup. Seperti apakah berbuah itu? Berbuah berbicara tentang hidup yang bermakna, bermanfaat dan berguna, bukan saja bagi diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain. Berbuah berbicara tentang sebuah pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan sesuatu yang manis. Berbuah, itu merupakan keharusan bagi orang-orang percaya.

Yesus pun berulang kali memberi penekanan akan hal ini. Perhatikan ayat berikut yang berasal dari ucapan Yesus sendiri. "Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal." (Matius 12:33). Dari buahnyalah sebuah pohon dikenal. Hal ini diulang Yesus beberapa kali dalam berbagai kesempatan, seperti ketika Dia menyampaikan perihal pengajar-pengajar yang sesat dalam Matius 7:15-23. Agar dapat membedakan mana yang benar dan sesat, kita bisa melihat itu dari buah-buah yang dihasilkan. "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?" (ay 16). Seperti apa buah yang kita hasilkan akan sangat menentukan seperti apa kita sudah menjalani tujuan hidup kita. Dan Tuhan tidak main-main mengenai kehidupan yang berbuah atau tidak ini."Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (ay 19). Lalu kembali kita menemukan peringatan Yesus yang sama: "Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." (ay 20). Pohon yang tidak menghasilkan buah tidak ada gunanya dipertahankan. Batang kering itu hanya akan berakhir dengan ditebang lalu dibakar. Seperti itu pula kehidupan yang kita jalani dengan sia-sia. Semua hanya akan berakhir dalam api yang menyala-nyala.

Melakukan pertobatan menyeluruh dan menerima Yesus dengan sepenuh kesadaran sebagai Tuhan dan Juru Selamat itu langkah awal. Tetapi selanjutnya kita harus melangkah kepada tahapan berikutnya dengan menghasilkan buah yang baik, yang bukan saja bermanfaat bagi kita tapi juga membawa kebaikan bagi orang lain. Sebuah pertobatan harus berlanjut kepada berbuah, seperti apa yang dikatakan Yesus: "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (ay 8). Kita pun harus menjaga diri kita baik-baik agar jangan sampai dosa-dosa kembali menyerang kita baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Semua itu bisa membuat kita berhenti menghasilkan buah sehingga akibatnya bisa menjadi sangat fatal di kemudian hari.

Jadi penting bagi kita untuk menyadari tugas dan tujuan kita, dan itu adalah dengan menghasilkan buah lewat pertobatan kita dan lewat apapun yang kita kerjakan. Kita harus tahu apa yang menjadi rencana Tuhan atas kita, apa yang harus kita kerjakan dan menghasilkan buah-buah disana. Tidak jarang kita lupa akan hal ini. Kita merasa puas dengan menjadi orang percaya, atau merasa sudah cukup ketika kita mencapai jabatan-jabatan tertentu baik dalam pekerjaan maupun dalam pelayanan.  Tuhan tidak peduli setinggi apa jabatan kita, atau bahkan berapa lama kita sudah mengaku jadi pengikutNya. Apa yang Dia perhatikan adalah buah yang kita hasilkan, apakah kita sudah bertumbuh dengan subur dan menghasilkan banyak buah ranum yang rasanya manis dan segar, atau kita tidak kunjung menghasilkan apapun dalam hidup ini.

Maka Yesus mengingatkan: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar." (Yohanes 15:4-6). Jangan lupa bahwa ranting-ranting yang tidak berbuah akhirnya akan dipotong (ay 2a), lalu dikumpulkan dan dicampakkan ke dalam api. Ini adalah sesuatu yang tidak main-main. Terus bertumbuh dan berbuah merupakan sebuah kesempatan besar yang diberikan Tuhan kepada orang benar. Itu hanya akan bisa kita peroleh apabila kita berpegang teguh kepada ketetapan Tuhan, menjalani hidup sesuai panggilan dan melakukannya dengan sungguh-sungguh, dan memperhatikan betul kemana kita sebenarnya berakar. Jika kita adalah ranting yang tinggal pada Kristus, maka buah-buah yang kita hasilkan akan menyatakan kemuliaan Tuhan di dunia. Sebab dari buahnya lah pohon itu dikenal. Oleh karena itu selama kita masih diberi kesempatan untuk hidup, pastikanlah bahwa kita terus berbuah.

Teruslah tumbuh di dalam Kristus dan terus hasilkan buah-buah manis

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)

 (sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...