(sambungan)
Lalu mari kita lihat kata-kata Paulus selanjutnya. "Karena itu larilah begitu rupa...". Berlari begitu rupa berbicara mengenai keseriusan kita untuk berlari habis-habisan untuk sebuah tujuan atau alasan kuat. Untuk itu tentu kita butuh banyak persiapan. Baik pola latihan, ketekunan, keseriusan, disiplin, pengorbanan, kegigihan dan sebagainya. Saat berlomba kita harus bisa berjuang dengan sekuat tenaga, seserius mungkin dengan fokus yang terarah baik agar kita bisa mencapai garis akhir sebagai pemenang.
Seperti halnya atlit di lintasan lari, demikian pula kehidupan iman kita. Kita harus terus melatih diri kita beribadah seperti yang diingatkan dalam 1 Timotius 4:7, terus berusaha lebih dalam dan lebih dekat dengan Tuhan. Rajin mencariNya, mampu menguasai diri kita dari berbagai godaan kedagingan yang ditawarkan seringkali dengan kemasan-kemasan yang membuat kita seringkali tertipu, lalu tekun mempelajari firman-firmanNya dan kemudian menjadi pelaku-pelaku yang mengaplikasikan secara langsung dalam kehidupan nyata. Seperti halnya dalam perlombaan lari gawang, akan ada banyak rintangan yang harus kita hadapi dalam kehidupan ini. Jadi bukan saja harus terus berlari begitu rupa, tapi kita juga harus melewati berbagai rintangan dengan sebaik-baiknya pula. Rintangan sebesar apapun bukanlah penghalang untuk menang selama kita mau sungguh-sungguh bertekun dengan benar dalam menjalaninya.
Selanjutnya, dalam menghadapi perlombaan lari, atlit akan memperoleh medali, mungkin piala atau hadiah-hadiah lainnya. Lalu dalam perlombaan yang diwajibkan bagi setiap kita, apa yang menjadi hadiahnya? Paulus melanjutkan ayat tadi seperti ini: "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi." (ay 25). Ya, ada mahkota yang disediakan Tuhan buat kita. Bukan sebuah mahkota yang fana, melinkan sebuah mahkota yang abadi. Inilah mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan kepada siapapun yang mengasihi Dia dan mampu menghadapi rintangan-rintangan hingga mencapai garis akhir dengan gemilang. Tidak saja Paulus, tapi Yakobus pun menyatakan hal yang sama. "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia." (Yakobus 1:12).
Kita sesungguhnya telah dibekali segala sesuatu untuk menjadi pemenang. Bahkan Alkitab berkata kita lebih dari pemenang. "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37). Karena itu selain usaha-usaha kita di atas, kita perlu pula memiliki mental seorang juara. Mari kita periksa diri kita hari ini. Seberapa beranikah kita hari ini menghadapi tantangan? Sudahkah kita memiliki keberanian seperti seekor singa dalam menghadapi tekanan, atau kita masih termasuk golongan yang mudah menyerah, sedikit saja terguncang sudah langsung hancur lebur berantakan? Itu masalah mental. Jangan lupa bahwa kita diciptakan Tuhan untuk menjadi seperti singa yang tidak mundur dalam menghadapi tantangan. Kita diciptakan bukan untuk menjadi pecundang melainkan sebagai sosok yang bahkan lebih dari orang menang. Kita sejak semula dijadikan sebagai anak-anak sulungNya, dan karenanya kita semua telah dibekali berbagai keahlian dan kelebihan untuk bisa tampil dengan sosok seperti singa. Bukan itu saja, Tuhan pun sudah mengatakan bahwa Dia akan tetap ada bersama kita yang pasti lebih dari cukup untuk membawa kita ke setiap tingkatan keberhasilan, tidak peduli sesulit apapun situasi yang kita hadapi saat ini. "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28). Jangan lupa bahwa ada Roh Tuhan yang berdiam di dalam diri kita (Galatia 4:6), dan semua ini seharusnya membuat kita tampil sebagai atlit-atlit yang tangguh, memiliki mental seperti singa yang gagah berani. Jika demikian, mengapa kita harus takut menghadapi apapun? Bukankah sudah dikatakan: "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31).
Kita harus bisa mengerti seperti apa kita telah diciptakan Tuhan dan apa makna dari pengorbanan Kristus sehingga kita bisa dilayakkan untuk memperoleh mahkota kehidupan kelak di kemudian hari. Selain itu, tujuan, sasaran atau arah yang hendak dituju harus pula jelas. Lihat bagaimana Paulus kemudian melanjutkan suratnya dengan kalimat berikut: "Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul." (1 Korintus 9:26). Tidak sembarangan, tidak asal-asalan, tidak menghamburkan Kita harus tetap fokus kepada tujuan akhir, tidak mengumbar waktu, tenaga dan pikiran kita untuk hal-hal yang sia-sia atau tidak ada gunanya. Fokus kita, tujuan dan arah yang ingin dicapai haruslah jelas. Tetap ingat bahwa ada mahkota kehidupan yang telah dipersiapkan bagi kita. Karena itu, apapun kondisi dan situasinya, tetaplah fokus dan teruslah berjuang, keep running on track the best you can and jump pass each obstacle you find along the way. Selalu ada rintangan yang harus kita hadapi dalam kehidupan ini, tetapi bersama Tuhan kita akan mampu mengatasinya. Jangan mundur di tengah jalan, jangan menyerah. Teruslah maju, jangan terus menoleh ke belakang dan raihlah apa yang dirancangkan Tuhan dalam hidup anda dan raih mahkota kehidupan yang telah Dia sediakan di depan sana. Terus menerus menoleh ke belakang, melihat berbagai kegagalan di masa lalu akan memperlambat laju kita sehingga gagal keluar sebagai pemenang. "aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14). Ingatlah bahwa hidup ini sejatinya adalah sebuah arena perlombaan, dan kita adalah peserta di dalamnya. Karena itu berlarilah begitu rupa, dengan ketahanan, kekuatan stamina dan mental disertai latihan dan persiapan yang teratur dan baik, sehingga kita bisa keluar sebagai pemenang. Selamat berlomba!
Berlarilah begitu rupa sehingga kita mampu meraih mahkota kemenangan yang telah dijanjikan Tuhan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Sunday, April 13, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment