(sambungan)
2. Petani yang baik itu rajin
Adakah hasil yang bisa diperoleh jika petani malas-malasan? Seringkali petani harus mengangkut sendiri hasil taninya melewati jalan berkondisi buruk dalam waktu yang lama. Dalam masa antara menanam dan menuai, petani harus rajin merawat tanamannya. Meski ada di tanah yang baik dan memakai bibit kualitas unggul, petani tidak akan bisa berharap hasil baik apabila sawahnya dibiarkan begitu saja tak terurus. Mereka harus bangun pagi, menyiram, memupuk, mencabut berbagai lalang dan jenis-jenis gulma lain yang bisa menghalangi pertumbuhan tanaman agar hasilnya nanti baik.
Amsal Salomo berkata "Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa." (Amsal 20:4). Petani yang malas dan memilih untuk tidak mengerjakan segala sesuatu pada musim tanam, pada akhirnya ketika musim menuai tiba, mereka tidak akan menghasilkan apa-apa. Kita bisa belajar dari kerja keras dan jerih payah petani dalam kehidupan keimanan kita. Tanpa usaha dari kita untuk menjaga dan menumbuhkan iman kita untuk terus lebih dekat dan lebih dalam lagi dengan Kristus, nantinya kita tidak akan pernah bisa menuai apa-apa. Itu sama saja dengan menyia-nyiakan masa hidup yang singkat ini. Jika para petani melalui proses yang panjang hingga akhirnya menghasilkan, kita pun demikian. Jika petani harus sabar menunggu hingga musim panen tiba, sesuatu yang tidak mungkin terjadi hanya dalam semalam, demikian pula kita harus bersabar dalam proses pertumbuhan iman kita. Dalam proses itu apa yang kita hadapi seringkali tidak mudah. Ada begitu banyak rintangan dan penderitaan bahkan pengorbanan yang harus kita lalui. Tapi semua itu pantas karena apa rencana Tuhan kepada orang-orang yang rajin membangun hubungan denganNya, rajin membaca, merenungkan dan melakukan firmanNya sungguh sangat indah. Kita bisa saja bermalas-malasan dan bersenang-senang sekarang, tapi ingatlah jika itu yang kita pilih, maka hasil akhirnya nanti hanyalah akan menyisakan penyesalan.
Maka kita bisa belajarlah dari petani. Inilah yang diingatkan oleh Paulus kepada Timotius. "Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya." (2 Timotius 2:6). Kita bisa malas, kita bisa rajin, itu pun merupakan pilihan yang sangat tergantung dari keputusan kita. Kita bisa memilih untuk nanti menuai dengan sukacita, atau gigit jari dan harus menerima konsekuensi karena membuang-buang waktu karena malas. Ketika kita mendengar firman Tuhan, kita bisa rajin merenungkan dan menerapkan semuanya dalam kehidupan kita dengan pertumbuhan yang semakin baik dari hari ke hari dan itu tidak akan pernah sia-sia. Pada saatnya, kitalah nanti yang bahagia menikmati hasil usaha kita selama ini. Yang pasti, Tuhan tidak suka dengan orang malas. Paulus mengatakan "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10).
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Belajar dari Petani (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment