Saturday, April 26, 2014

Mengulang Dosa yang Sama

Ayat bacaan: 1 Korintus 15:34
=======================
"Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!"

Ada teman yang dahulu suka mabuk-mabukan meminum minuman keras mengaku bahwa ia kerap tergoda ketika melihat orang lain tengah minum, atau bahkan ketika melihat botolnya dipajang di toko. Ini satu contoh betapa sulitnya kita menghindar dari dosa yang sama. Ada pepatah yang mengatakan hanya keledai yang jatuh dua kali di lubang yang sama. Tapi faktanya manusia pun kerap jatuh berulang-ulang pada dosa yang sama. Dosa-dosa di masa lalu yang sudah kita tinggalkan seringkali berusaha menarik kita kembali kesana. Mabuk-mabukan, rokok, menonton video porno , kebut-kebutan di jalan merupakan sedikit dari bentuk-bentuk perilaku buruk yang tampaknya susah dihilangkan. Sudah lepas, jatuh lagi. Apalagi yang tingkat ketergantungannya sudah terlalu tinggi biasanya lebih sulit lagi dilepaskan. Jika demikian, tentu kesadaran memegang peranan penting agar kita tidak terus-terusan jatuh ke dalam jebakan yang sama. Tidak sadar atau sedikit saja lengah bisa membawa banyak kerugian baik bagi hidup kita maupun bagi perkembangan iman kita menuju keselamatan yang kekal.

Kesadaran. Itu sangatlah penting, karena seringkali kejatuhan pada dosa yang sama berawal dari kelemahan kita mengontrol kesadaran. Bagaimana kata firman Tuhan? Firman Tuhan berkata: "Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi!" (1 Korintus 15:34). Sadarlah, bukan sekedar sadar tapi sadar kembali sebaik-baiknya, agar dosa lama tidak kembali masuk mengganggu dan menguasai kita. Peringatan untuk sadar juga disampaikan oleh Petrus. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa iblis hanya bisa mencari orang yang dapat ditelannya. Iblis tidak bisa serta merta mempengaruhi kita apabila tidak ada celah yang terbuka untuk dia masuki. Tanpa adanya celah, iblis hanya bisa berputar-putar di luar saja. Apabila roh kita lemah, kita rentan untuk diserang oleh berbagai macam jebakan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk senantiasa berjaga-jaga dan berdoa. "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41, Markus 14:38). Berjaga-jaga tidak akan bisa dilakukan oleh orang yang setengah sadar apalagi yang tidak sadar sama sekali. Orang yang setengah sadar biasanya lengah. Sadar dengan sebaik-baikny, ituah yang akan sanggup menutup segala celah sehingga kita tidak terus menerus jatuh ke dalam jebakan dosa yang sama.

Kesadaran sepenuhnya juga harus tumbuh dalam pengertian yang benar tentang hakekat diri kita sebagai orang percaya. "yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:22-24). Kita juga harus sadar benar untuk  "menanggalkan semua beban dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibrani 12:1). Setiap saat dosa bisa memperlambat atau bahkan menghentikan langkah kita. Iblis selalu siap menjebak kita masuk ke dalam jeratnya kapan, dimana dan bagaimanapun. Hanya dengan kesadaran yang sebaik-baiknyalah kita bisa terhindar dari itu semua. Mungkin sulit, sebab kedagingan kita yang lemah bisa membuat kita tergoda terhadap berbagai bentuk dosa terutama yang dulu pernah menguasai kita. Tapi ingatlah bahwa kita bukan bergantung pada kekuatan kita sendiri, tapi Roh Allah-lah yang akan memampukan kita. Itu akan sulit terjadi apabila kita belum sadar sepenuhnya mengenai siapa sejatinya diri kita hari ini dan bagaimana seharusnya kita hidup sebagai manusia yang baru.

Kesadaran yang sebaik-baiknya mutlak kita miliki agar bisa terhindar dari berbagai jebakan dosa termasuk kebiasaan-kebiasaan lama yang akan terus menggiring kita kembali kesana.  Sadarilah baik-baik bahwa kita sudah ditebus dan dianugerahkan kedudukan tinggi sebagai anak-anak Allah. Segala yang terbaik yang Tuhan sediakan bagi anak-anakNya tidak akan pernah sebanding dengan berbagai kenikmatan sementara yang mengandung banyak kecemaran. Jadi kita harus benar-benar sadar sepenuhnya, sebaik-baiknya dan tidak berbuat atau mengulang dosa lagi. Miliki tekad hari ini untuk berjalan dalam kesadaran penuh sesuai kedudukan kita yang benar di hadapan Allah. Jika anda merasa ragu dengan kemampuan anda untuk mencegah kembalinya dosa-dosa lama, Firman Tuhan berkata: "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1 Petrus 5:7).

Jangan setengah sadar apalagi tidak sadar, tapi sadarlah sepenuhnya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...