(sambungan)
Kalau kita menyadari bahwa Tuhan yang menjanjikan ini memiliki kuasa jauh diatas apapun, itu seharusnya bisa membuat kita tetap tenang dalam menghadapi kesulitan apapun. Itu bisa kita dapatkan jika kita memiliki hati yang tetap teguh, artinya bukan hati yang gampang goyah, gampang panik, gampang terombang-ambing oleh cara-cara dunia menyikapi masa sulit, tapi sebentuk hati yang teguh bertumpu pada Tuhan. Hati yang percaya sepenuhnya dan selalu melekat dengan kepercayaan penuh oleh iman kepada Tuhan, tak peduli apapun keadaannya saat ini.
Orang dengan hati seperti itu akan dijaga oleh Tuhan dengan damai sejahtera, itu diberikan sebagai akibat dari sebuah bentuk kepercayaan yang utuh kepada Tuhan. Ayat ini pun saya pikir memberikan penegasan atau bahkan kunci bagaimana agar kita bisa tetap tenang di masa sulit.
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, jangan sampai segala kesukaran yang dialami dalam hidup membuat sukacita menghilang, dan membuat hubungan kita denganTuhan jadi merenggang. Justru sebaliknya, sebagai antidote atau antitesisnya, seharusnya hubungan kita justru harus diperkuat, dan sukacita tetap kita jaga untuk tetap ada dalam diri kita. Tendensi akan hilangnya sukacita menjadi sangat tinggi disaat sulit. Semakin kita tertekan oleh beban pikiran atau realita yang tidak kondusif dalam hidup, maka semakin tinggi pula potensi kehilangan sukacita. Dan semakin kita masuk ke dalam kekalutan, yang seringkali terjadi adalah semakin sulit pula kita untuk tetap tenang membangun hubungan dengan Tuhan.
Oleh karena itulah dalam masa-masa sulit kita seharusnya bisa belajar untuk menata diri agar hidup sesuai atau seturut keinginan Tuhan atas diri anak-anakNya. We are built tough, and we always have Him to walk our life with. Ini adalah sesuatu yang terus saya tekankan pada diri saya agar saya bisa tetap tegar menghadapi situasi yang sulit tanpa harus kehilangan sukacita.
Seperti yang saya sudah sampaikan kemarin, sukacita tidak boleh digantungkan pada keadaan yang tengah kita alami, tidak boleh dilekatkan kepada adanya masalah atau tidak, melainkan bersumber dari sikap hati kita yang berpegang teguh, percaya sepenuhnya pada Tuhan. Kita harus selalu menyadari bahwa diatas segalanya ada Tuhan bersama kita. Kalaupun solusinya belum ada saat ini, setidaknya kita harus sadar bahwa kita tidak akan pernah dibiarkan melaluinya sendirian, dan itu pasti bagi orang-orang yang selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.
(bersambung)
Sunday, October 29, 2023
Sleep Tight, Sweet Dream (7)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment