Sunday, October 22, 2023

Kelegaan (6)

 (sambungan)

Firman Tuhan berkata: "Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta." (Amsal 15:15). Ayat ini menunjukkan bahwa buruk-baiknya hari ternyata bukanlah bergantung pada situasi, kondisi atau keadaan, tapi dari sikap hati kita. Seperti yang sudah saya bahas dalam renungan sebelumnya, sukacita jangan sampai tergantung dari kondisi hari per hari kita, apalagi digantungkan pada masalah, tetapi dari kemauan kita untuk sadar bahwa ada Tuhan bersama kita meski dalam keadaan paling berat sekalipun. Kita harus sadar bahwa kitalah yang memutuskan apakah kita mau terus bergelut dalam kesusahan atau mau memiliki sukacita dalam hati, terlepas dari apa yang tengah membebani kita.

The choice is up to us, whether we want to keep feeling joyful or surrender to respond the factual condition we're facing on. Ini adalah hal yang kita sering tidak kita sadari.

Tapi tunggu dulu. Bukankah masalah itu nyata, dan perasaan kita memang bisa terpengaruh tergantung dari situasi yang kita hadapi? Benar, tapi jangan lupa bahwa pertolongan Tuhan dan keinginanNya memberi kita kelegaan pun nyata. Masalah bisa saja masih ada, dan akan tetap ada, tapi bersama Tuhan kita seharusnya berada pada kelompok orang-orang yang tidak gampang goyah, orang-orang yang selalu menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan. Yang pasti, Tuhan siap memberikan kelegaan agar anda bisa lebih kuat dalam menghadapi masalah hingga nanti bisa menyelesaikannya.

Adakah diantara anda yang saat ini butuh kelegaan? Datanglah pada Yesus, Dia siap meringankan, melegakan dan menyegarkan kembali jiwa anda.

Don't tell God you have big problem, tell your problem you have a big God


No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...