Wednesday, October 25, 2023

Sleep Tight, Sweet Dream (3)

 (sambungan)

Ada banyak orang yang mengira bahwa uang atau harta merupakan solusi. Kalau banyak uang kan jadi nggak banyak masalah? Yang banyak masalah cuma orang susah saja. Dikira begitu, padahal itu tidaklah benar. Kasur-kasur mewah di iklan terlihat begitu empuk dan nyaman seperti menjamin siapapun yang tidur diatasnya bagai tidur di awan sambil tersenyum. Tapi pada kenyataannya tidaklah demikian. Nyatanya,  orang yang banyak uang pun punya kegelisahan mereka sendiri. Pemiliknya bisa gelisah takut dicuri, ditipu, atau hal lainnya yang akan menghilangkan uang mereka. Berarti kuncinya pun bukan disitu.

Semua mahluk hidup memerlukan tidur yang cukup agar tetap sehat. Disaat kita tidur, tubuh kita melakukan perbaikan terhadap berbagai kerusakan jaringan sel yang terjadi akibat berbagai aktivitas atau kegiatan kita sehari-hari, dan menjadi waktu dimana anggota tubuh kita pun mendapat waktu istirahatnya. Ketika tubuh kita sedang sakit, kitapun membutuhkan waktu lebih banyak lagi agar tubuh punya cukup waktu untuk mengganti sel-sel yang rusak agar kita bisa kembali pulih.

Tahukah teman-teman bahwa kebutuhan tidur bukan saja berhubungan dengan kelelahan secara fisik? Sebuah penelitian mengatakan bahwa orang yang banyak mempergunakan otak/pikiran dalam bekerja memerlukan tidur yang justru lebih lama dibanding orang yang bekerja mempergunakan tenaga. Secara umum para ahli kesehatan sepakat bahwa orang dewasa memerlukan sedikitnya sekitar tujuh jam sehari untuk tidur kalau mau sehat. Apa yang terjadi jika kita kurang tidur? Kita jadi mudah terserang penyakit. Antibodi menurun, tubuh kita akan terasa lemas, kita jadi sulit untuk konsentrasi, pada satu titik emosi menjadi labil, bahkan bisa membawa halusinasi apabila tubuh dibiarkan tidak tidur berhari-hari lamanya.

Bagi yang seperti saya suka sulit tidur karena faktor pikiran, ada baiknya kita belajar dari Daud. Daud adalah salah satu tokoh yang dikenal memiliki kedekatan yang sangat intim dengan Tuhan, dan kedekatannya itu sudah ia bangun semenjak masa kecilnya. Meski begitu, kehidupan Daud bukan sepenuhnya tanpa masalah. Kita tahu ia begitu banyak mengalami masalah atau situasi sulit, dimana banyak di antaranya merupakan masalah hidup dan mati. Kalau setengahnya saja kita alami mungkin sudah bisa membuat kita mati ketakutan. Menariknya, justru di saat-saat genting seperti itu Daud berulang kali menunjukkan penyerahan dirinya secara total dengan kepecayaan penuh kepada Tuhan.

(bersambung)

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...