(sambungan)
Yesus bahkan rela menanggung segala kesakitan dan penderitaan agar kita semua selamat, dan itu adalah sebuah gambaran bagaimana besarnya kasih Tuhan terhadap ciptaanNya yang teristimewa. Betapa menyedihkannya ketika kita terus berlaku munafik agar mendapat pujian dari orang lain lalu menolak dan mengabaikanNya dalam hidup kita.
Kita harus menyadari bahwa apa yang dilakukan Yesus untuk kita sesungguhnya sangatlah besar. Alangkah keterlaluan jika kita tidak menghargai itu semua dan lebih mengejar popularitas, pamor, kekuasaan, citra atau persepsi di mata orang lain. Alangkah sayangnya kalau kita hanya mencari pujian dari orang lalu mengabaikan bagaimana Tuhan memandang kita, kalau kita cuma peduli kepada semua kemegahan semasa di dunia yang sangat singkat ini kemudian mengabaikan sesuatu yang kekal. Untuk waktu singkat mungkin bisa mendatangkan keuntungan pribadi, itu benar. Tetapi apalah artinya itu jika kita malah kehilangan kesempatan untuk menerima anugerah terbesar dari Tuhan?
Dunia terus semakin melakukan hal-hal seperti itu. Sebagai orang percaya yang ingin hidup sesuai kebenaran, hendaklah kita tidak ikut-ikutan melakukan itu. Tidak ada gunanya membuat-buat pencitraan untuk memperoleh penghargaan dari manusia. Apa yang penting adalah bagaimana kita dipandang indah di mata Tuhan. Meski kita tidak mendapat pujian apa-apa dari manusia, apaila kita melakukannya demi kemuliaan Tuhan, melakukan Firman Tuhan yang memberkati orang lain dengan sungguh-sungguh, menaati perintahNya dan menjauhi laranganNya lalu Tuhan memandangnya sebagai sesuatu yang baik, yang berkenan, yang berharga, bukankah itu jauh lebih penting?
Oleh sebab itu, hindarilah bentuk-bentuk keinginan untuk terlihat sempurna di mata orang lain lewat kemunafikan dan pencitraan. Hiduplah jujur dalam hubungan dengan Tuhan. Patuhilah semua perintahNya dan lakukan tepat seperti yang Dia kehendaki. Saya percaya, orang yang hidup benar akan memancarkan kebenaran pula. Tanpa kita minta sekalipun, percayalah bahwa cepat atau lambat orang akan bisa melihat dan merasakan Kristus dan segala kebenarannya lewat diri kita.
Bukan apa kata orang tapi apa kata Tuhan, bukan yang dilihat manusia tapi hati yang dilihat Tuhan
Wednesday, October 4, 2023
Pencitraan (6)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment