Friday, September 29, 2023

Pencitraan (1)

webmaster | 9:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 6:1
===================
"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga."


Semakin dekat sebuah ajang pemilihan, maka pencitraan politik akan semakin terlihat. Sebuah politik pencitraan merupakan upaya dari (calon) pejabat, partai, organisasi, perusahaan dan lain sebagainya agar terlihat baik di mata orang lain. Menutupi keburukan bukan dengan memberbaiki tapi dengan memoles dan memanipulasi sedemikian rupa sehingga tampak tak bercela. Poster, billboard, selebaran, berbagai iklan di media massa dipakai sebagai salah satu bentuknya. Mereka biasanya berusaha tampil di acara-acara dengan rating tinggi, membagi-bagikan sembako, kaos, agar bisa terpilih atau dilihat punya citra baik. Mereka tidak segan mengeluarkan biaya besar untuk itu, apapun jadi asal tujuannya tercapai. Tidak jarang mereka rela merogoh kocek habis-habisan untuk menyewa konsultan-konsultan besar baik dari dalam dan luar negeri untuk membentuk citra mereka, memberikan persepsi yang baik tentang diri mereka kepada masyarakat dan menyimpan dalam-dalam segala hal yang buruk yang bisa menjatuhkan mereka. Disaat era teknologi digital, dunia internet pun menjadi panggung yang meriah untuk pencitraan. Tidak sedikit yang bahkan tega dan rela melakukan framing-framing negatif terhadap lawan politiknya dengan memanfaatkan segala cara, tak peduli dampak yang ditimbulkan bisa berpotensi menghancurkan bangsa dan negara atau tidak.

Sebagai kandidat atau para pemimpin, tentu saja wajar jika mereka menyampaikan segala pencapaian yang pernah mereka capai dalam karir politik mereka. Itu wajar, bahkan wajib karena biar bagaimanapun akuntabilitas mereka di publik harus jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Tapi kalau sudah berbentuk pencitraan yang tidak sesuai fakta, membesarkan apa yang tidak benar, bentuk-bentuk glorifikasi yang mungkin saja merebut haknya orang lain, itu tentu sudah tidak lagi wajar. Saya terus berdoa semoga memasuki tahun politik di tahun depan negara ini akan baik-baik saja, dan kita bisa dengan selamat melaluinya tanpa kerusakan parah atau bahkan korban nyawa.

Politik pencitraan sayangnya bukan saja terjadi di area politik tapi juga di antara orang-orang rohani yang seharusnya menjadi panutan. Pakai berbagai atribut agama, cara bicara disetel sereligius mungkin, pintar menyitir ayat, merangkai kata dalam berdoa dan sebagainya. Itu terjadi juga di kalangan kita sendiri. Pintar ngomong, gaya oke, tapi kelakuan aslinya jauh dari apa yang dipertontonkan. Hebat dalam menasihati, hebat dalam casing alias tampilan luar, mengatakan haleluya dan puji Tuhan sudah sangat fasih, tapi dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak mencerminkan itu sama sekali.

(Bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker