Sunday, April 9, 2023

Representatif Kristus (4)

 (sambungan)

Lebih lanjut mengenai cerdik dalam ayat ini, bahasa Yunani yang dipakai dalam ayat bacan kita Matius 10:16 adalah  ' phronimos', yang dalam bahasa Inggrisnya adalah wise, prudent and intelligent, alias bijaksana, memiliki wawasan atau pandangan ke depan dan cerdas. Maka kata 'kecerdikan' di ayat ini berbicara tentang kecerdasan saat ini yang berdampak bagi masa depan. Jadi bukan licik yang merugikan orang lain demi kepentingan sendiri.

Kenapa ular yang diambil Yesus sebagai contoh? Ular yang merupakan hewan dengan citra negatif sejak jaman Adam dan Hawa? Ada banyak hal yang menarik mengenai ular. Lihatlah bahwa matanya sebenarnya terlalu rabun untuk melihat. Tapi ular memiliki kemampuan heat dan sense censor yang membuat mereka mampu mengenali mangsa dan bahaya di sekitar mereka. Gerakan mereka yang tidak bisa berlari tapi cuma merayap membuat mereka bisa jadi rentan. Mereka tidak bisa menyergap atau menerkam, tapi ular tetap dapat bereaksi cepat sesuai sensor mereka. Bagi saya, Yesus sangat tepat mengambil ular sebagai gambaran dari 'phronimos' yaitu kemampuan untuk membaca situasi  secara cerdas dan bereaksi sesuai kondisi atau yang dibutuhkan. Tulus, tapi cerdik/cerdas, itu harus dimiliki oleh kita. Tanpa itu, akan sangat sulit sekali kalaupun mungkin,  untuk kita bisa menjalankan Amanat Agung.

Tidak satupun firman Tuhan yang mengajarkan kita untuk bersikap kasar atau memaksakan kehendak. Itu bukan cara yang benar menurut kekristenan. Tidak dalam hal pekerjaan atau kehidupan, apalagi dalam menyebarkan Injil. Kita justru diingatkan untuk memiliki hati yang lemah lembut. Lihatlah pesan yang sangat indah dan esensial dalam Kolose berikut: "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." (Kolose 3:12-14). Ini sikap yang seharusnya ada pada kita dalam menjalani kehidupan kita termasuk didalamnya untuk menjalankan tugas sesuai dengan Amanat Agung.

(bersambung)

No comments:

Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hatinya (8)

 (sambungan) Dua janda yang saya angkat menjadi contoh hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi. Adakah yang ...