Friday, April 7, 2023

Representatif Kristus (2)

 (sambungan)

Sadar atau tidak, kita pun seharusnya menjadi representatif dari Kerajaan Allah, mewartakan kebenaran dan keselamatan yang sudah dianugerahkan Allah Bapa lewat Yesus. Pertanyaannya, seperti apa kita merepresentasikan Kerajaan Allah beserta kebenaran dan keselamatan di dalamnya dalam hidup kita bermasyarakat? Apakah kita sudah mengenal betul prinsip-prinsip Kerajaan, atau kita hanya tahu sedikit-sedikit atau malah tidak tahu apa-apa mengenai hal itu? In short, what kind of Christian are we?

Betapa seringnya kita gagal menjadi representatif yang baik karena kita tidak paham betul mengenai kekristenan. Kita pikir menjadi Kristen saja sudah cukup, dan kita tidak ambil pusing mengenai apa dan bagaimana kita hidup ditengah masyarakat. Di satu sisi kita mengaku pengikut Kristus, tapi di sisi lain kita tidak mencerminkan Kristus secara benar lewat hidup kita. Orang tidak mendapatkan gambaran yang benar dan utuh tentang Kristus. Bersikap kasar, diskriminatif, curang, culas, itu masih banyak menjadi bagian hidup 'the so called Christians', sehingga bukannya kebenaran, keadilan, keramahan/kesopanan, damai sejahtera, bahagia yang ada bersama kita tapi justru sebaliknya, sehingga figur Kristus yang kita representasikan justru mendapatkan gambaran negatif dari mereka yang belum mengenalNya.

Selain itu, kita juga seringkali gagal melakukan Amanat Agung yang ditugaskan Yesus sendiri sebelum Dia naik ke Surga karena tidak tahu mengambil momen yang tepat. Ada banyak anak-anak Tuhan yang merasa bertanggung jawab untuk mewartakan berita keselamatan, tetapi sayang sekali ada banyak pula dari mereka yang tidak tahu seni melakukan itu secara elegan. Akibatnya mereka terjebak untuk mengikuti cara-cara dunia. Memaksakan kehendak dengan kasar atau bahkan kekerasan. Atau menganggap perlu untuk menjelek-jelekkan orang lain terlebih dahulu agar apa yang mereka sampaikan bisa diterima.

Ada beberapa teman yang pernah bercerita bahwa mereka pernah bertemu dengan orang-orang yang bersikap seperti ini. Mereka memaksakan kehendak dan mudah marah ketika orang tidak mengikuti kemauan mereka, hanya karena mereka berasal dari denominasi yang berbeda. Mereka begitu mudahnya menjelek-jelekkan gereja dan jemaat selain mereka dan bersikap sangat tidak simpatik.

(bersambung)

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...