Ayat bacaan: Kisah Para Rasul 28:30
==========================
"Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya."
Didikan untuk bersosialisasi bagi saya penting dalam pembentukan karakter anak. Karena itulah meski saya harus tetap waspada karena anak saya bertumbuh menuju balita di saat pandemi, saya harus membiasakannya bertemu orang tanpa membedakan apapun. Mungkin anak saya pun terbantu membawa sifat papanya yang extrovert, sebagian lagi usaha kami mengajarkannya untuk bersosialisasi dan tidak takut orang, saat ini di usia 4 tahun ia tumbuh menjadi anak yang sangat supel, periang dan sangat mudah berteman.
Mungkin sedikit terlalu mudah, karena terkadang saya kasihan melihatnya sedih ketika ia mencoba berteman dengan anak yang baru ketemu tapi tidak mendapat sambutan yang sama. Pada kenyataan ada banyak orang tua yang mengajarkan anaknya agar menyingkir saat ketemu orang meski sebaya, mungkin demi keamanan mereka juga dari sisi penilaian orang tuanya. Mungkin juga karena pandemi masih terus menghantui, dan selain itu tentu saja, karakter anak pun berbeda-beda. Tapi bagi saya itu tetap lebih baik ketimbang anak saya menjadi anak yang penyendiri, sulit berteman, apalagi kalau sampai menjauh dari orang.
Kenapa? Sebab dari pengalaman hidup saya, saya merasakan sendiri bahwa sikap supel dan mudah bersosialisasi sangat bermanfaat dalam hidup. Sementara di lain sisi, istri saya bertipe sebaliknya mengakui bahwa dengan tidak mudah bergaul ia kerap mengalami kesulitan ini dan itu sejak lama. Saya tahu anak saya akan sangat terbantu jika bisa supel dan luwes dalam pergaulan. Di sisi lain, kami harus mengajarkannya agar tetap waspada dalam berteman agar jangan nanti terbawa arus pergaulan yang salah. Butuh lebih ekstra effort ketimbang hanya melarang dan mengajari agar tetap jauh dari orang, tapi tidak apa-apa asal ia mendapat bekal awal yang baik dan cukup dari kami orang tuanya sejak di usia dini.
Dalam kenyataannya, selalu saja ada manusia yang gemar membeda-bedakan orang berdasarkan banyak hal yang rasanya tidak perlu saya sebutkan. Cuma mau berteman dengan yang setipe, sejenis, sealiran atau senada dan seirama dengannya, sementara yang lain dianggap musuh sehingga harus dijauhi, dimusuhi atau bahkan yang lebih ekstrim. Padahal sikap seperti itu tidak pernah membawa manfaat apa-apa selain hanya akan merugikan kita sendiri.
Dalam renungan kali ini saya ingin melanjutkan lagi tentang mengemban tugas Amanat Agung seperti yang disampaikan Yesus sebelum Dia naik ke surga.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment