(sambungan)
Perubahan paradigma yang terus terjadi di dunia cenderung mengarah kepada degradasi moral dan makin jauh dari kebenaran. Jangankan kebenaran, dari sisi sopan santun, tata krama, adat ketimuran dan akhlak saja semua makin terdegradasi. Orang yang jahat makin banyak, orang yang memaksakan kehendak, bersikap intoleran pun semakin terang-terangan ada di sekitar kita. Kalau dulu manusia masih bisa hidup dalam harmoni meski berbeda keyakinan, sekarang fanatisme ekstrim membuat orang berhak memusuhi bahkan melukai atau membunuh orang lain yang berbeda.
Kalau dulu perceraian itu dianggap memalukan, sekarang itu dianggap sebagai realita sosial yang wajar. Kalau dulu orang korupsi itu malu, sekarang malah bangga. Mereka bisa tetap tersenyum sumringah meski sudah memakai baju tahanan di depan wartawan. Bahkan melambaikan tangan seperti superstar. Kalau dulu orang yang gampang marah itu dianggap aneh, sekarang terlihat biasa saja. Alasannya pun bisa sangat banyak sebagai pembenaran. Sudah tahu kalau bermain-main dengan obat-obatan terlarang itu berbahaya, masih saja banyak orang yang melakukannya. Pemakai bisa kehilangan nyawa, pengedarnya pun bisa menghadapi konsekuensi hukum yang tidak main-main, yaitu menghadapi regu penembak yang siap menempatkan peluru di dadanya. Tapi tetap saja setiap hari kita melihat ada yang tertangkap dan ada yang kehilangan nyawanya.
Hidup sekarang makin sulit, dan banyak yang beralasan terpaksa, dan disisi lain tekanan secara mental bisa membuat orang tidak lagi stabil emosinya. Tapi apa benar kita harus melakukan semua yang membinasakan dan lupa kalau Tuhan bisa memberkati kita berlimpah tanpa harus melakukan sesuatu yang berbahaya? Satu hal yang mau tidak mau harus kita akui, penyesatan tetap saja ada dimana-mana. Kalau kita lemah dan lengah, maka kita bisa tersedot masuk ke pusarannya dan kemudian kehilangan kesempatan untuk selamat.
Ribuan tahun yang lalu Yehezkiel harus menghadapi sebuah bangsa yang memberontak terhadap Allah. Itu bukanlah sebuah tugas mudah. Tuhan pun tahu benar akan hal itu. Karenanya, Tuhan tidak hanya menyuruh, Dia juga memperlengkapi Yehezkiel dengan hati yang keras, seteguh intan.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Intan (2)
Thursday, April 13, 2023
Intan (2)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment