Monday, June 12, 2017

Dot (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 141:8
=====================
"Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!"

Pernahkah anda mendengar istilah dead pixel? Dead pixel, atau defective pixel atau lebih singkatnya sering disebut dengan 'dot' saja adalah ketika satu titik dari ribuan titik lainnya yang membentuk gambar di layar anda 'tidak nyambung' dengan lainnya. Biasanya ada tiga jenis dead pixel yang terjadi, yaitu titik putih, titik hitam, atau salah satu titik antara merah, hijau atu biru (RGB) yang nyangkut warnanya. Apa yang menyebabkan dead pixel muncul ada bermacam-macam. Selain memang cacat dari pabrik, yang paling sering adalah kalau screen kita terbentur keras. Kurang hati-hati saat membersihkan, terus menerus dioperasikan, terkena air panas juga bisa menjadi penyebab matinya pixel ini. Hanya satu titik yang rusak atau mati, tapi satu diantara ribuan itu bisa sangat mengganggu mata.  Sebuah dead pixel biasanya sulit untuk diperbaiki. Opsi yang tersisa hanyalah mengganti keseluruhan screen, karenanya yang paling bijaksana adalah menjaga dengan baik agar layar jangan sampai mengalami masalah dengan pixelnya.

Kita tidaklah terbuat dari pixel seperti halnya gambar atau layar digital. Tapi kita bisa mengalami situasi-situasi yang bisa menimbulkan dead pixel pada perjalanan hidup kita. Maksud saya, itu bisa terjadi saat kita mengalami situasi-situasi yang meruntuhkan mental, percaya diri atau bahkan bisa jadi ketika ada hal-hal yang membentur atau menimbulkan goncangan pada iman kita. Ada orang-orang yang sulit maju karena gambar dirinya rusak. Sejak kecil kerap dibanding-bandingkan terhadap saudaranya yang lain, sering dikatakan bodoh, direndahkan di depan orang lain dan berbagai macam perilaku tidak adil lainnya dari orang tua. Ada juga yang sekian lama ditekan istri sehingga tidak lagi punya semangat juang, atau sebaliknya istri yang selalu takut ketika bertemu orang lain karena sering mendapat tindak kekerasan dari suaminya. Sudah mati-matian melakukan sesuatu tapi tidak dianggap, disalah-artikan, direndahkan, diejek dan sebagainya.

Semua ini bagaikan 'kematian-kematian' pada 'pixel-pixel' pembentuk diri kita yang jika dibiarkan akan membuat kita tidak bisa maju, tidak bertumbuh, tidak berani mengambil langkah atau inisitaif, potensi kita tidak keluar, gambar diri tidak utuh dan akibatnya gagal memenuhi rencana Tuhan dalam hidup. Semakin banyak 'pixel mati' dalam hidup kita, semakin rusak pula gambar diri kita, yang akan berpengaruh pada jalannya hidup dan masa depan kita.

Masalahnya, kita setiap hari bersinggungan dengan orang lain dan seringkali sulit menghindar dari orang-orang yang baik sengaja ataupun tidak membuat mental kita 'down' baik lewat ucapan maupun perbuatan. Tidak masalah kalau kita tidak punya masalah dengan gambar diri, tidak masalah kalau kita sudah kuat dalam iman dan terbiasa mengaplikasikan kebenaran Firman dalam hidup. Tapi bagaimana kalau kita belum sampai pada tahap itu? Bagaimana kalau saat kita bersinggungan dengan orang-orang atau situasi sulit kita sedang lengah atau sedang punya masalah dengan ketahanan kita? Itu bisa mengakibatkan satu atau lebih 'pixel' mati. Jika demikian, apa yang harus kita lakukan?

Alkitab sudah memberi kuncinya sejak dahulu kala. Perhatikan kata Daud berikut ini: "Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!" (Mazmur 141:8). Daud tahu bahwa situasi tidak akan pernah menjadi lebih baik jika ia terus mengarahkan pandangan matanya kepada masalah, pada situasi atau pada hubungannya dengan orang lain. Keadaan tidak akan menjadi lebih baik jika kita menelan ucapan-ucapan menjatuhkan dari orang lain atau ketika kita menghadapi ancaman dan sebagainya. Yang ada justru sebaliknya, kita akan rugi sendiri. Mental jatuh, hilang percaya diri, hilang semangat, bahkan sukacita dan kedamaian dalam hidup kita pun terampas.

Semua itu bisa dihindarkan kalau kita mengarahkan pandangan mata kita kepada arah yang seharusnya, yaitu kepada Tuhan, yang tidak lain adalah Kasih itu sendiri. Pencipta kita sangat mengasihi kita dan Dia sudah memberi segala talenta dan keperluan lainnya sejak semula  pada kita masing-masing agar bisa menggenapi rencanaNya yang indah atas kita. Dia tidak akan pernah merendahkan setiap usaha yang anda lakukan demi namaNya, tak peduli apakah itu dihargai oleh manusia atau tidak. Dia justru akan memberkati usaha setiap anak-anakNya yang telah berupaya dengan sungguh-sungguh memberi yang terbaik, Dia akan menghargai apapun yang kita lakukan dalam namaNya dengan sungguh-sungguh dengan sangat tinggi. Dia akan selalu siap melindungi kita yang berlindung kepadaNya. KepadaNya-lah mata kita seharusnya tertuju dan bukan kepada orang-orang yang menjatuhkan kita.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker