RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Tugas Pohon Buah (2)
Tuesday, March 7, 2017
Tugas Pohon Buah (2)
webmaster | 11:00:00 PM |(sambungan)
Mungkinkah kita berharap adanya buah dari pohon yang tidak dirawat baik? Apakah kita bisa dengan mudah tahu bahwa itu adalah pohon mangga yang sehat tanpa hadirnya buah di sana? Seperti apa buah yang kita hasilkan akan sangat menentukan seperti apa kita sudah menjalani tujuan hidup kita. Dan Tuhan tidak main-main mengenai kehidupan yang berbuah atau tidak ini."Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api." (ay 19). Lalu kembali kita menemukan peringatan Yesus yang sama: "Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." (ay 20). Pohon yang tidak menghasilkan buah tidak ada gunanya dipertahankan. Batang kering itu hanya akan berakhir dengan ditebang lalu dibakar sampai habis. Persis seperti itu pula kehidupan yang kita jalani dengan sia-sia. Semua hanya akan berakhir dalam api yang menyala-nyala.
Sebuah pertobatan merupakan sebuah permulaan yang baik. Tetapi kita tidak boleh berhenti disana. Kita harus melanjutkannya dengan menghasilkan buah yang baik, yang akan terasa segar dan manis pula bagi orang lain. Sebuah pertobatan harus berlanjut kepada berbuah, seperti apa yang dikatakan Yesus: "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (ay 8). Kita pun harus menjaga diri kita baik-baik agar jangan sampai dosa-dosa kembali menyerang kita baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Semua itu bisa membuat kita berhenti menghasilkan buah sehingga akibatnya bisa menjadi sangat fatal di kemudian hari.
Adalah penting bagi kita untuk menyadari tujuan hidup kita di dunia, dan itu adalah dengan bekerja memberi buah. Tidak sedikit orang percaya yang lupa akan hal ini. Kita merasa puas dengan menjadi orang percaya, atau merasa sudah cukup ketika kita mencapai jabatan-jabatan tertentu baik dalam pekerjaan maupun dalam pelayanan. Itu bisa merubah kita menjadi sombong kalau kita tidak menyadari apa sebenarnya kegunaan kita untuk mengalami peningkatan dalam hidup. Kita pun perlu menyadari bahwa Tuhan tidak peduli setinggi apa jabatan kita, atau berapa lama kita sudah menjadi pengikutNya. Apa yang Dia perhatikan adalah buah yang kita hasilkan, apakah kita sudah bertumbuh dengan subur dan menghasilkan banyak buah ranum yang rasanya manis dan segar, atau kita tidak kunjung menghasilkan apapun dalam hidup ini.
Bagaimana agar kita bisa subur dan berbuah lebat? Yesus mengingatkan: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar." (Yohanes 15:4-6). Dan Yesus pun menutup pengajaranNya ini dengan: "Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (ay 8).
Ada rencana Tuhan yang besar bagi setiap kita. Ada tugas-tugas yang dibebankan Tuhan kepada kita. Untuk itu kita sudah Dia perlengkapi dengan berbagai keistimewaan lewat talenta atau bakat yang ada pada diri kita masing-masing. Semua bakat ini harus diasah hingga tajam, dan kita harus membawa seluruh hidup kita untuk tinggal ke dalam Yesus. Disanalah kita akan menjadi pribadi-pribadi yang menghasilkan buah-buah baik yang bisa menolong, memajukan, menginspirasi dan memberkati orang lain. Kita tidak pernah tahu berapa lama lagi waktu yang diberikan, bisa lima puluh tahun, sepuluh tahun, sehari bahkan semenit atau sedetik lagi.
Oleh karena itu marilah kita belajar untuk lebih menghargai waktu dan mengisinya dengan segala sesuatu yang berharga, menghasilkan buah-buah manis yang berkenan bagi Tuhan. Jangan lupa bahwa ranting-ranting yang tidak berbuah akhirnya akan dipotong lalu dikumpulkan dan dicampakkan ke dalam api. Ini adalah sesuatu yang tidak main-main. Oleh karena itu selama kita masih diberi kesempatan untuk hidup, pastikanlah bahwa kita terus berbuah.
If God still gives you chance to live, that's for you to bear fruits
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrhoT
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment