Sunday, March 19, 2017

Jangan Lari dari Tanggung Jawab (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Apa pekerjaan Daud pada masa itu? Tidak seperti kakak-kakaknya yang berprofesi membanggakan sebagai prajurit Israel, Daud hanya dipercaya menggembalakan kambing domba. Yang digembalakan tidaklah banyak, hanya satu-dua saja. Tapi dari apa yang dikatakan Daud di atas, lihatlah ia harus mempertaruhkan nyawanya setiap hari, putting his life on the line, hanya untuk keselamatan kambing domba yang ia gembalakan. Seperti apa orang tua yang tega membiarkan anak bungsunya berhadapan dengan binatang-binatang  buas seperti singa dan beruang hanya untuk satu-dua ternak saja? Itulah yang terjadi dalam hidup Daud.

Menariknya, ketidakadilan atau bahkan kekejaman hidup itu justru menjadi ajang bagi Daud untuk merasakan langsung keberadaan Tuhan dalam hidupnya sejak dini. Imannya bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan yang ia alami lewat pengalaman-pengalaman nyata setiap harinya. Pengalamannya yang berharga menghadapi binatang buas bersama Tuhan membuatnya tahu bahwa menghadapi Goliat sama saja dengan apa yang ia hadapi sehari-hari, selama Tuhan ada bersamanya. Kalau beruang dan singa saja bisa ia kalahkan dengan adanya penyertaan Tuhan, kenapa Goliat dan pasukannya tidak?

Kita bisa melihat betapa besarnya komitmen Daud dalam bertanggungjawab atas pekerjaannya. Apa yang bisa dibanggakan dengan bekerja menggembalakan sedikit ternak? Apakah ia dibayar untuk itu? Saya yakin tidak. Mungkin sekedar terima kasih pun tidak. Tapi perhatikan bagaimana besarnya komitmen Daud dalam melakukan tanggungjawabnya, dan disana Tuhan ternyata menyertainya dan menjaganya dari berbagai bahaya. Berkaca dari hal itulah ketika melihat Goliat Daud tidak perlu merasa takut. Kalau Tuhan ada bersamanya dan sudah berulang kali memberinya kekuatan untuk mengatasi hewan-hewan pemangsa yang buas, tentu Tuhan pun akan berbuat sama ketika ia harus berhadapan dengan Goliat.

Seandainya Daud tidak serius dalam melakukan tugasnya, ia tidak akan pernah punya pengalaman bersama Tuhan. Kalau dia tidak serius mengemban tanggung jawabnya dalam menggembala, ia tidak akan pernah merasakan hebatnya penyertaan Tuhan dalam mengatasi kemustahilan. Jika ia hidup tenang dan santai saja di rumah menikmati masa mudanya, saya pikir ia tidak akan berani maju untuk mengalahkan Goliat. Jika itu yang terjadi, maka kisah Daud dan Goliat mungkin tidak akan pernah ada atau berbeda ceritanya.

Walau tidak dibayar dan tidak mendapat penghargaan, Daud menunjukkan bagaimana komitmennya dalam mengemban tanggung jawab. Daud rela mempertaruhkan nyawanya demi sekumpulan domba, yang notabene hanyalah kumpulan hewan yang tidak seberharga nyawanya sebagai manusia, bahkan hewan-hewan itu pun bukan miliknya. Di mata manusia mungkin itu merupakan hal yang aneh, bahkan bodoh. Untuk apa manusia harus rela mempertaruhkan nyawa melawan binatang buas seperti singa dan beruang hanya demi binatang yang digembalakannya?

Tapi Daud tidak berpikir seperti itu. Ia tidak ingin satupun dari ternak yang kepadanya diberi tanggung jawab hilang atau mati. Ia ingin memegang teguh tanggung jawab yang sudah dipercayakan kepadanya dan untuk itu ia siap membayar harga. Ia terus berkomitmen bahkan saat harus berhadapan dengan bahaya. Dari keputusan itu ia merasakan betapa penyertaan Tuhan mampu membuatnya tampil sebagai pemenang. Ia sudah beberapa kali sanggup mengatasi ganasnya singa dan beruang, kemudian berhasil pula mengatasi Goliat.

Keputusan Daud ini kelak menjadi model yang sama mengenai bagaimana Yesus, yang lahir ke dunia sebagai salah satu dari silsilah keturunannya, menyelamatkan kita semua. Lihat apa kata Yesus berikut: "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu." (Yohanes 10:11-12).

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker