(sambungan)
Wow. Buat saya itu adalah sebuah sikap yang sungguh luar biasa, karena tidak semua orang akan berpikir seperti itu saat berada dalam situasi yang sama. Pertama: apapun itu, semua bisa dipelajari. Kedua: Jangan pernah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan dengan sia-sia. Ia pun tertawa saat melanjutkan, bahwa kalau dulu pakai seragam security, ia sempat merasa aneh saat mengenakan kemeja batik dan setelan resmi. Bukan itu saja, ia pun punya ruangan sendiri. Meski saat ini ia tidak lagi bekerja disana karena kemudian keliru memilih jalan dan sekarang sedang berjuang bertahan dan membangun lagi dari awal, pengalaman hidupnya ini akan selalu ia ingat dan buat saya, akan terus menginspirasi orang lain, terlebih mereka yang punya masalah dengan rasa percaya diri atau gambar dirinya. Apa yang ia alami akan selalu menjadi sebuah contoh bagaimana seharusnya kita menyikapi hidup, terlebih saat menghadapi tantangan untuk sesuatu yang lebih baik.
Bagaimana reaksi kita dalam menerima tantangan akan sangat tergantung dari sejauh mana percaya diri kita. Faktanya, banyak orang yang terlalu rendah mengukur potensi dirinya dan terlalu fokus pada keterbatasan dan kekurangannya. Saya kurang ini, kurang itu, saya tidak akan sanggup, dan seterusnya. Perasaan memang bisa sangat mempengaruhi keputusan-keputusan kita.
Jika perasaan negatif itu dibiarkan berlarut-larut maka performance kita dalam hidup bisa menurun. Kita akan semakin kehilangan percaya diri, kehilangan semangat hidup, kehilangan kesempatan untuk mengalami peningkatan, dan yang paling ironis bagi saya adalah, kita akan membuang semua peluang emas yang sebenarnya Tuhan sudah bukakan di depan mata. Apa yang seharusnya jadi milik kita malah berpindah pada orang lain. Dan kalau sudah begitu, kita pun akan gagal menggenapi rencana Tuhan bagi kita, minimal membuat proses pencapaiannya menjadi jauh lebih lambat.
Jika diibaratkan petinju, kita sudah melempar handuk tanda menyerah bahkan sebelum bertanding. Tidak atau kurang percaya diri merupakan salah satu faktor penyebabnya, di sisi lain ada banyak orang yang tidak mengetahui potensi dirinya sendiri. Mereka tidak tahu sampai dimana batas kemampuan mereka sehingga sulit untuk menerima tantangan maupun peluang yang sebenarnya terbuka lebar di depan mereka.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh

Home »Unlabelled » Who Are We vs Who He Is (2)
Saturday, March 4, 2023
Who Are We vs Who He Is (2)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:

Tuhan Memberkati!

Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Bersiap Menjelang Natal
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment