(sambungan)
Dari segi mental saya dikuatkan, dari segi iman pun saya kemudian bertumbuh. Kalau saya tidak pernah mengalami itu, mungkin saya masih menjadi orang yang tidak mengerti apa-apa tentang ketetapan-ketetapanNya hari ini. Dan itu sangatlah berbahaya karena saya bisa berakhir di sudut yang salah. Jika keadaan tertindas tidak saya alami, mungkin saya masihlah "ciptaan lama", yang tidak menyadari atau menghargai kasih Tuhan, dan saya akan terpisah dari Tuhan untuk selamanya. Pengorbanan Kristus hanya akan sia-sia bagi saya. Saya tidak bisa membayangkan kalau itu yang terjadi. Saya sangat-sangat bersyukur bahwa saya diijinkan untuk mengalami proses tersebut. Sekali lagi pada saat mengalaminya tidak enak, tetapi bagi saya 5 tahun itu adalah waktu yang paling bermakna dan esensial dalam hidup saya.
Tertindas dalam situasi atau keadaan kesukaran memang selalu tidak enak. Tapi ingatlah bahwa selalu ada yang bisa kita pelajari dari kesalahan. Selalu ada pelajaran yang bisa kita petik dari rasa sakit. Ambil contoh sederhana saja. Kita tidak akan bisa mahir naik sepeda jika tidak pernah merasakan sakitnya terjatuh dari sepeda kan? Kita tidak akan pernah bisa menghargai kesehatan sebelum kita merasakan sakit. Kita tidak akan hati-hati terhadap api sebelum merasakan sakitnya jika tangan kita bersentuhan dengan api. Terkadang kita memang perlu merasakan penderitaan, sehingga kita akan menghargai yang namanya kebahagiaan dengan sungguh-sungguh. Ada banyak pelajaran yang hanya bisa kita peroleh melalui penderitaan, penindasan atau kegagalan. Tuhan bisa menggunakan itu semua untuk mengoreksi kita.
Daud menyadari hal itu. Ketika ia mengalami berbagai penindasan dan kesukaran, ketika ia berada dalam kesesakan, Daud tidak menuduh Tuhan jahat atau menanggapinya dengan salah. Daud menanggapinya dengan berpikir positif. Ini katanya. "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu." (Mazmur 119:67). Itu kata Daud. Dan kemudian ia melanjutkan: "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu." (ay 71).
Daud ternyata mampu melihat sisi positif dari penderitaan yang mungkin jarang dilihat oleh orang lain. Daud bilang, kalau hidup tenang dan baik-baik saja, itu justru berpotensi membuat kita menyimpang. Bukankah jarang ada orang yang mau belajar lebih jauh mengenai kebenaran saat hidup sedang nikmat? Tapi saat-saat tertindas sebenarnya baik, karena disanalah kita bisa belajar ketetapan-ketetapan Tuhan lebih dari sebelumnya. Hidup yang tenang, aman dan lancar bisa membuat kita terlena dan kemudian merasa tidak butuh Tuhan, tapi saat kita tertindas, kita akan belajar bahwa tanpa Tuhan kita tidak akan bisa lagi berbuat apa-apa. We will eventually come to a point that we are nothing without God. Disanalah kita bisa belajar mengenai ketetapanNya dan mengenal pribadiNya secara lebih mendalam.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh

Home »Unlabelled » Tertindas itu Baik? (3)
Sunday, March 12, 2023
Tertindas itu Baik? (3)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:

Tuhan Memberkati!

Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Bersiap Menjelang Natal
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment