(sambungan)
Musa terlahir sebagai bayi yang sehat. Orang tuanya merasa takut akibat ancaman perintah Firaun lalu menyembunyikan bayi Musa. Saat merasa menyembunyikan bayi Musa tidak lagi aman, ibunya mengambil keputusan untuk memasukkan Musa ke dalam peti pandan dan diletakkan di rerumputan pinggiran sungai Nil. Lebih baik seperti itu ketimbang dibunuh, setidaknya bayi saya punya kesempatan untuk selamat, mungkin begitu pikirnya. Apa yang terjadi? Tidak lama kemudian puteri Firaun datang ke sungai Nil untuk mandi bersama dayang-dayangnya, dan mereka pun menemukan peti berisi Musa. Singkat cerita, Musa kemudian menjadi anak angkat dari puteri Firaun sendiri.
Dari ancaman dibunuh, hidup Musa berubah drastis. Ia lalu dibesarkan di istana yang megah dan mewah. Menyandang status sebagai anak angkat dari putri raja tentu menyenangkan. Hidup disana berarti hidup yang secara duniawi tidak akan pernah berkekurangan. Apapun yang ia mau ia bisa dapat. Tidak perlu pusing lagi kan berpikir apa-apa? Semua sudah terjamin.Tapi saat Musa dewasa, ternyata Musa tidak melupakan asalnya. Hati nuraninya bergejolak melihat saudara-saudara sebangsanya disiksa melakukan kerja paksa yang berat dan dipukuli. Ia pun berontak dan memilih untuk keluar dari kenikmatan yang sebenarnya sedang ia rasakan.
Secara umum bagi banyak orang pilihan Musa ini mungkin dianggap pilihan yang bodoh. Jika kita jadi Musa, mana yang akan kita pilih? Relakah kita meninggalkan segala kenyamanan tinggal di istana demi hidup menderita di padang gurun? Itu sebuah pilihan yang aneh. Tapi Musa menetapkan pilihannya. Musa memilih untuk mengikuti dari mana ia berasal dan siapa yang menciptakanNya. Tuhan peduli terhadap tangisan dan erangan bangsa Israel, lalu mengutus Musa untuk membebaskan bangsa itu dari perbudakan Mesir.
"Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir." (Keluaran 3:7-10).
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh

Home »Unlabelled » Pilihan Dalam Kehidupan (3)
Thursday, March 30, 2023
Pilihan Dalam Kehidupan (3)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:

Tuhan Memberkati!

Popular Posts
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment