(sambungan)
Sebuah persembahan yang benar pada hakekatnya lahir dari kerelaan untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan tanpa menonjolkan diri atau mengharap imbalan. Ada banyak orang yang memberi persembahan seolah seperti sogokan agar bisnis lancar, agar bisa berhasil, agar diberkati terutama secara finansial dan lain-lain. Mereka ini menganggap Tuhan seolah bank yang membuka deposito atau bahkan asuransi dengan premi tertentu. Makin besar yang diberi, makin besar pula yang diperoleh. Meski Tuhan bisa memberi kelimpahan dan kepenuhan, cara kerjanya bukanlah seperti itu. Kerelaan yang lahir dari kerinduan untuk memberi yang terbaik kepada Tuhan sebagai wujud ucapan syukur dan mengasihi Tuhan seharusnya tidak boleh terkontaminasi oleh kekeliruan-kekeliruan cara berpikir seperti itu. Dalam hal memberi kepada orang lain, banyak yang menjadikan itu sebagai sarana untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Ingin dilancarkan urusan, ingin naik pangkat, ingin menang dalam pemilihan untuk jadi pemimpin atau anggota dewan dan banyak motivasi keliru lainnya. Sebuah pemberian yang baik bukanlah pemberian yang punya motivasi terselubung atau agenda-agenda dibelakangnya, bhkan dikatakan bahwa kalau kita memberi, seharusnya itu kita lakukan diam-diam saja bukan harus dipublikasikan atau ditunjukkan ke orang lain untuk mendapatkan pujian.
Jangan lupa pula bahwa Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menahan-nahan kebaikan selagi kita sanggup atau bisa melakukannya. "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27). Saat banyak orang berpikir bahwa itu melulu soal memberi sedekah dalam bentuk materi, sesungguhnya kebaikan tidak selalu harus seperti itu. Ada banyak hal-hal yang sederhana dan kecil yang tidak kalah penting dan bisa sangat berarti baik bagi orang lain maupun bagi Tuhan. Tuhan sendiri tidak mementingkan besar kecilnya, melainkan ketulusan dan keikhlasan kita dalam memberi, sebab "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7). Hanya berhenti pada rasa iba, tidak berbuat apa-apa meski sebenarnya hati kita sudah diketuk dan tergerak untuk melakukan sesuatu.
Kita tidak perlu berpikir terlalu jauh untuk memberi yang besar kalau memang belum mampu, tapi kita harus melihat apa yang bisa kita berikan terlebih saat hati kita sudah tergerak. kita hanya diminta untuk memberi sesuai kemampuan kita. Jika hati sudah tergerak, bergeraklah segera dengan melakukan perbuatan nyata sesuai kesanggupan kita. Baik dalam hal persembahan maupun pemberian/sumbangan kepada sesama baik materi maupun tenaga, pikiran, keahlian dan sebagainya, selama itu kita lakukan dengan tulus dan ikhlas yang didasari oleh kasih kita kepada Tuhan, semua itu akan sangat besar nilainya bagi Tuhan. Apakah hati anda tergerak akan sesuatu hari ini? Apakah itu mengenai rasa iba atau kasihan terhadap seseorang, tergerak untuk berhenti dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan sebagainya, jangan tahan, jangan tunda. Saat Tuhan sudah mengetuk hati anda, jawablah segera dengan sebentuk tindakan nyata yang pasti membawa dampak positif baik bagi orang lain maupun buat anda sendiri.
Kalau hati sudah 'tergerak', lanjutkan segera dengan 'bergerak'
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Tergerak-Bergerak (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment