Sunday, June 29, 2014

Iman Tanpa Perbuatan Nyata (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
 Ayat bacaan: 2 Korintus 9:8 (BIS)
=========================
"Allah berkuasa memberi kepada kalian berkat yang melimpah ruah, supaya kalian selalu mempunyai apa yang kalian butuhkan; bahkan kalian akan berkelebihan untuk berbuat baik dan beramal."

Miris sekali melihat semakin banyak saja orang yang ditangkap karena melakukan korupsi. Mereka terus berusaha menumpuk uang sebanyak-banyaknya dengan mengambil hak yang seharusnya menjadi milik warga negara tanpa malu. Mereka mungkin berpikir bahwa uang menjamin kebahagiaan dan kenyamanan hidup. Tidak takut akan hukuman nanti dari Tuhan yang tidak akan pernah bisa disogok dan ditipu, mereka berpikir pendek mencari kemewahan pada bagian hidup yang hanya singkat saja ini. Ada banyak orang pula yang meski bukan lewat korupsi tapi terus membaktikan dirinya kepada uang. Mereka menilai segala sesuatu dari harta, mendasari hidupnya untuk itu dan mempergunakan waktu dan kesempatan untuk menimbun kekayaan agar bisa hidup mewah. Tanpa uang mereka merasa tidak akan bisa hidup baik, ironisnya mau sebanyak apapun uang itu tidak pernah cukup buat mereka. Ingin lebih dan lebih lagi dan itu hanyalah untuk diri sendiri saja. Mereka melupakan hal penting bahwa semuanya sesungguhnya berasal dari Tuhan dan bukan atas kehebatan diri sendiri saja. Setiap saat Tuhan bisa menggoncangkan mereka, tak peduli seberapa besar uang yang sudah mereka miliki, dan apabila itu terjadi semua akan habis ludes dalam sekejap mata. Ada banyak ngengat dan karat yang bisa menggerogoti semua harta yang semata dikumpulkan di bumi dan digunakan hanya untuk kepentingan dunia saja seperti yang sudah disebutkan dalam Matius 6:19. Meski demikian, tetap saja banyak orang berburu mengejar harta tanpa kenal lelah dan cukup.

Ada yang beramal, membangun rumah ibadah dan bersedekah tapi tujuannya untuk 'mencuci' segala penyimpangan dan penipuan yang mereka lakukan, seolah mereka bisa menyogok Tuhan untuk memutihkan mereka dengan cara seperti itu dan bukan karena hatinya tergerak menolong orang yang menderita. Ada yang tampaknya rajin berdoa, menunjukkan keimanan mereka yang tinggi dengan melakukan ibadah-ibadah secara rajin dan teratur, tetapi di sisi lain mereka kerap menghitung untung rugi dan menutup hati rapat-rapat sehingga tidak lagi memiliki rasa iba atau belas kasihan terhadap orang lain. Ini bukanlah gambaran ideal dari para pengikut Kristus, karena Kekristenan tidak pernah mengajarkan kita untuk bersikap eksklusif, hanya mementingkan diri sendiri atau golongan sendiri saja. Kekristenan juga tidak pernah mengajarkan kita untuk mengejar-ngejar harta, menghamba kepada mamon lantas lupa apa sebenarnya yang menjadi hakekat sebuah kehidupan yang berkemenangan. Tidak berarti kita harus hidup miskin di dunia tapi kita harus mengetahui apa tujuan Tuhan memberi kelimpahan atas kita. Bagaimana kita seharusnya merespon ketukan pada hati nurani kita, bagaimana cara kita memberi dan atas dasar apa, semuanya harus benar-benar diperhatikan secara baik.

Melanjutkan renungan kita tentang pentingnya sebuah perbuatan nyata mengikuti setiap langkah kita. Hari ini mari kita lihat dari sebuah sisi iman. Beriman itu sangat baik dan merupakan keharusan. Tetapi ingatlah bahwa iman tidak akan ada gunanya kalau tidak disertai perbuatan nyata. Hal ini disebukan dengan jelas oleh Yakobus, bahwa "...Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong" (Yakobus 2:20). Sebelumnya Yakobus juga mengatakan seperti ini: "Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?  Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (ay 15-17). Atau lihat pula ayat berikut: "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati" (Yakobus 2:26). Iman tanpa disertai perbuatan adalah iman yang kosong bahkan iman yang mati, bagaikan tubuh tanpa roh.

Selanjutnya mari kita lihat untuk apa sebenarnya kita diberkati. "Allah berkuasa memberi kepada kalian berkat yang melimpah ruah, supaya kalian selalu mempunyai apa yang kalian butuhkan; bahkan kalian akan berkelebihan untuk berbuat baik dan beramal." (2 Korintus 9:8 , BIS). Berbuat baik dan beramal, itulah yang menjadi keharusan bagi orang percaya, dan itulah seharusnya yang dilakukan orang percaya. Intinya, kita diberkati untuk memberkati orang lain, dan saat kita membagi berkat, itu bukanlah merugikan kita karena sesungguhnya semua Allah yang telah dan akan terus memberikannya. Justru itu akan membuat kita bagaikan menabung di sorga, dimana tidak ada ngengat dan karat yang bisa merusaknya. (Matius 6:20). Kalau begitu kenapa kita harus pelit dalam memberi? Kerelaan memberi bukanlah masalah kita punya banyak atau tidak tetapi tergantung dari hati. Sebuah tindakan nyata merupakan sesuatu yang tergantung keputusan kita. Firman Tuhan yang tertanam dalam hati kita seharusnya menumbuhkan iman dengan subur, dan kemudian dari hati yang sehat seperti itu kita pun akan penuh dalam kasih lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan dengan perbuatan-perbuatan yang nyata. Seperti itulah seharusnya. Perhatikan apa kata Paulus kepada Timotius. "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:16-17). Allah sendiri telah melengkapi kita untuk melakukan segala perbuatan baik. Semua itu bukan untuk disimpan sendiri tetapi sudah seharusnya kita pakai untuk membagi berkat kepada sesama.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker