Friday, June 13, 2014

Sudut Pandang Menghadapi Masalah (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Secara alami, stamina atau daya tahan fisik Paulus dan teman-teman sepelayanan pasti merosot. Tapi disaat seperti itulah mereka justru menyadari bahwa secara batin mereka terus diperbaharui dari hari ke hari. (ay 16). Penderitaan itu terasa ringan karena mereka membandingkannya dengan apa yang dijanjikan Tuhan di depan. Dibanding masa-masa ketika Paulus belum bertobat, penderitaan yang ia alami sekarang tentu besar. Namun itu tidaklah sepadan jika dibandingkan sebuah mahkota kehidupan yang akan ia terima. Mahkota kehidupan, janji keselamatan kekal sebagai ahli waris Allah bisa ia lihat melalui imannya, meski secara kasat mata hal itu tidak bisa dilihat. Seperti itulah yang dikatakan Paulus selanjutnya. "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (ay 18).

Kalau kita kaji lebih jauh, apakah kegalauan atau rasa berkesusahan bisa membantu menyelesaikan masalah? Adakah rasa kuatir bisa memberi solusi? Tuhan Yesus sendiri sduah mengingatkan hal ini. "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Matius 6:27, Lukas 12:25). Pesan Yesus ini sesungguhnya jelas, Rasa cemas atau kuatir tidak akan menambah panjang umur kita, malah memperpendeknya. Rasa kuatir akan timbul apabila kita terus memandang masalah sehingga sulit melihat jalan keluar. Kita hanya memperhitungkan keadaan menurut logika pikir kita, yang sayangnya tergantung pula dari bagaimana luas jangkauan berpikir dan kondisi hati kita yang seringkali justru memperburuk masalah. Kita melupakan adanya Tuhan bersama kita yang kuasanya mengatasi bumi.

Agar bisa memiliki sudut pandang yang benar menuju Tuhan kita jelas memerlukan iman. Iman yang mampu menjadi dasar dari pengharapan dan bukti dari apa yang belum kita lihat saat ini, seperti yang sudah disebutkan dalam Ibrani 11:1. Seperti itulah iman bisa berfungsi, memungkinkan kita untuk tetap menaruh pengharapan dan memegang bukti meski itu belum terjadi. Itulah yang dilakukan Paulus. Ia tidak pernah putus pengharapan, karena sesungguhnya dengan imannya ia sudah melihat semuanya dengan pasti. "Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun." (Roma 8:24-25). Perhatikan visi Paulus tersebut. Itulah yang memungkinkan dirinya tetap kuat menanggung segala masalah yang dari ukuran manusia rasanya sudah terlalu berat.

Seperti apa kita mengukur masalah yang menimpa kita hari ini? Jika dibandingkan dengan orang yang sedang hidup nyaman, atau saat kita sedang tenang, masalah akan terasa berat. Tapi itu semua bisa menjadi tidak berarti ketika kita melihat keselamatan yang telah dijanjikan Tuhan kepada kita. Sebuah hidup yang kekal, yang bebas dari masalah, kesedihan, penderitaan dan dukacita telah dipersiapkan di depan. Apakah kita mampu bertahan untuk mencapainya, atau kita menyerah saat ini dan malah luput dari apa yang Dia janjikan di depan, semua itu tergantung bagaimana kita menyikapi segala permasalahan yang saat ini menimpa kita. Paulus pun mengingatkan kita untuk tetap mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar setiap saat, setiap waktu. (Filipi 2:12). Seperti relatifnya ukuran bola bekel, bola tenis dan bola basket, seperti itu pula besar kecilnya masalah yang kita hadapi. Seberat apapun itu, semuanya belumlah sebanding dengan besarnya janji yang telah Tuhan berikan kepada kita. Jadi berpeganglah pada pengharapan, percayakan hidup sepenuhnya pada Tuhan dan dengan iman, melangkahlah terus tanpa kehilangan sukacita tak peduli seberapa besar pergumulan yang tengah dihadapi.

Pakailah kacamata iman dan fokuslah kepada janji keselamatan yang telah Tuhan sediakan di depan

Follow us on twitter: https://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker