(sambungan)
Sampai disitu pun mereka masih belum mengenal Yesus. Baru ketika mereka tiba di kampung dan Yesus mengambil roti dan memecah-mecahkan sambil mengucap berkatlah mereka menyadari bahwa orang yang berjalan bersama mereka sejak tadi ternyata Yesus. Bayangkan dalam perjalanan 11 kilometer panjangnya mereka tidak kunjung menyadari bahwa Yesus yang mereka perbincangkan ternyata ada ditengah-tengah mereka. Kebingungan, keraguan, kekecewaan, kesedihan, atau ketakutan menutupi pandangan mereka, membuat mereka tidak mengenali Yesus, meski Yesus berada tepat bersama mereka.
Ketika kita bergumul dengan berbagai permasalahan kehidupan, tekanan, masalah, pergumulan atau beban-beban, kita pun bisa mengalami hal yang sama seperti murid-murid Yesus di atas. Kita bisa tidak lagi mendengar atau mengenali Tuhan lagi seperti yang kita kenal sebelumnya. Kita lupa seperti apa kasih dan kebaikan Tuhan, kita mulai meragukan itu semua bahkan meragukan keberadaanNya di tengah-tengah kita.
Ketika jalan yang kita lalui begitu banyak liku-likunya, kita pun tidak lagi percaya bahwa Tuhan telah menyediakan segala kebaikan di ujung jalan itu. Lalu kita putus asa, kehilangan harapan, dan mulai menuduh Tuhan tidak menepati janji, malah bisa jadi, kita kemudian jatuh ke dalam berbagai alternatif yang menyesatkan dan membinasakan.
Padahal kesalahan bukanlah di pihak Tuhan. Masalah ada pada pandangan kita yang tertutup beban penderitaan yang terlalu besar sehingga tidak lagi mengenaliNya. Bahkan setelah mendengar firman Tuhan sekalipun, orang-orang yang fokus sepenuhnya hanya kepada permasalahan dan beban berat tidak lagi bisa merasakan apapun, sebab awan tebal itu telah terlanjur menutupi hati mereka.
Tuhan sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita seperti yang bisa kita baca dalam Yosua 1:5: "...seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau", dan Tuhan akan selalu setia akan janjiNya. Ketika Dia berkata "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28), itu pun tidak akan Dia langgar.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Kabut Tebal Penghalang Pandangan (3)
Wednesday, May 31, 2023
Kabut Tebal Penghalang Pandangan (3)
webmaster | 9:00:00 PM |
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment